Jakarta, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah wilayah Kalijodo menjadi area pertamanan atau ruang terbuka hijau (RTH).
Dia meminta tidak hanya kawasan Kalijodo yang dibersihkan namun juga kawasan-kawasan lain yang ditenggarai menjadi situs prostitusi.
“Gang Dolly (Surabaya) saja yang begitu besar bisa dibersihkan. Maka kenapa baru sekarang, Mestinya sudah dari dulu dibersihkan,” kata Kyai Ma’ruf di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Rabu (18/2).
“Jangan Kalijodo saja. Semuanya. Kalau hanya Kalijodo tidak adil. Ini soal moralitas bangsa,” tegasnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dia juga menambahkan, mengenai pola penertiban yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, Kyai Ma’ruf melemparkan kritik.
Menurut Kyai Ma’ruf, sikap Pemprov DKI Jakarta dalam menertibkan kawasan lokalisasi seringkali bersifat hanya untuk sementara saja.
“Jadi sifatnya jangan karena ada event baru dibersihkan, kalau begitu kan sifatnya temporary kalau ada kepentingan baru dibersihkan,” ujarnya.
Untuk menghindari merebaknya praktik prostitusi di ibukota, MUI telah mempersiapkan beberapa langkah. Salah satunya melalui dakwah. Adapun persoalan ekonomi yang kerap menjadi alasan seseorang melacur, kyai Ma’ruf menyerahkan persoalan ini kepada pemerintah.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Kalau urusan ekonomi, itu urusan pemerintah. Supaya ekonominya juga diperbaiki. Tapi itu bukan ranah MUI. Sebab banyak orang melacur karena alasan ekonomi,” imbuhnya. Rencana penggusuran kawasan hiburan Kalijodo sebenarnya dilakukan Pemprov DKI karena warga bermukim di atas tanah negara. (L/P002/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain