Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KETUA DMI HARAPKAN PEMERINTAH RI PRAKARSAI KALENDER ISLAM

kurnia - Sabtu, 18 Juli 2015 - 20:39 WIB

Sabtu, 18 Juli 2015 - 20:39 WIB

389 Views ㅤ

Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Natsir Zubaidi, (Foto: MINA/Kurnia)

MUI-300x225.jpg" alt="Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Natsir Zubaidi, (Foto : Hudzaifah)" width="300" height="225" /> Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Natsir Zubaidi, (Foto : Hudzaifah)

Jakarta, 2 Syawal 1436/18 Juli 2015 (MINA) – Ketua Bidang Sarana Hukum dan Wakaf PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), KH Muhammad Natzir Zubaidi mengharapkan agar pemerintah Indonesia  memprakarsai penyusunan kalender Islam dunia.

Ia juga menyatakan rasa syukur yang mendalam atas persamaan hari 1 Syawal 1346 H di Indonesia yakni sama-sama bersamaan dengan 17 Juli 2015M, sehingga pelaksanaan sholat Idhul Fitri dapat dilaksanakan lebih syiar dan meriah oleh ummat Islam Indonesia.

Itu adalah momentum yang tepat untuk merawat kebersamaan jadwal tersebut, dan mengharapkan kepada pemerintah agar memprakarsai penyusunan kalender Islam dunia. “Kalender Islam Alam Islamy tidak saja dibutuhkan oleh dunia Islam tetapi juga oleh negara non Islam, karena saat ini sudah banyak umat Islam yang menjadi penduduk atau warga tempatan di negeri tersebut”, kata Natsir yang juga Wakil Sekjen. Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

“Untuk itu menjelang tahun baru Islam 1 Muharram 1437 H nanti Pemerintah RI sangat diharapkan dapat mengundang ulama-ulama ahli falaq dan Scentist Asronomi, electron, Geodesi dan dari dunia Islam dan pakar internasional lainnya, untuk melakukan kajian guna penyusunan kalender Islam dunia,” katanya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Menurutnya, kalender Islam dunia juga sangat diperlukan untuk memudahkan transaksi perdagangan di kalangan perbankkan syariah yang sekarang sudah menjadi makin marak di dunia internasional termasuk di negeri-negeri non muslim.

Disebutnya pula Jepang, Australia, New Zealand, bahkan Eropa yang berkait erat dengan kehalalan obat-obatan, makanan dan kosmetika juga guna membangkitkan dan merawat kembali tradisi intelektual yang selama ini, pernah digenggam pada massa kejayaan Islam yang punya pengaruh pada tradisi intelektual dalam membangun peradaban dunia termasuk di Eropa dan Amerika.

Ia berharap pula dengan adanya kalender Islam dunia akan dipersatukan bangsa-bangsa di kawasan konflik dan memberikan kontribusi dalam membangun peradaban dunia internasional. (L/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia