Jakarta, MINA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Miftachul Akhyar berpesan agar kader-kader terbaik yang dikirimkan ormas-ormas Islam untuk menjadi pengurus MUI bisa menjadi uswah hasanah, teladan kebaikan.
“Melalui contoh itulah, maka umat akan percaya dan lebih mudah menerima sebuah ajakan kebaikan. Dakwah atau mauidhoh hasanah saja tidak cukup namun harus uswatun hasanah, dengan tindakan nyata di tengah masyarakat,” kata Miftachul saat memberikan sambutan dalam Pengukuhan Pengurus MUI Pusat, di Jakarta, Kamis (24/12).
Ia mengharapkan, mudah-mudahan kader-kader terbaik yang diutus ke MUI bisa berperan nyata kepada MUI dan umat. Pengurus MUI berasal dari kader-kader terbaik ormas Islam yang ada di Indonesia.
“Sebagai tenda besar umat, MUI menampung kader-kader terbaik ormas Islam di Indonesia untuk menjadi pengurusnya. maka suara MUI menjadi cerminan suara ormas Islam di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Menurutnya, karena amanat yang besar ini, tentu semua yang hadir tersusun namanya, yang sudah dibacakan maupun belum dibacakan, adalah kader-kader terbaik dari berbagai Ormas Islam yang ada di MUI.
Miftachul mengatakan, tugas kader-kader terbaik tersebut adalah melakukan kajian Islam secara mendalam dan menyeluruh menemukan hakikat Islam. Sekalipun akhirnya hanya mencapai separuh atau seperempat dari hakikat Islam yang sesungguhnya.
Selain itu, imbuh Miftachul, kader-kader terbaik itu juga sepatutnya menjadi sumber mata air jernih. “Mata air ini diharapkan nantinya akan memberikan minuman kesegaran. Ia memberikan kesegaran maupun kesuburan kepada siapapun yang melewatinya. Bukan hanya untuk bangsa Indonesia yang majemuk ini, yang perlu mendapatkan minuman kesegaran, tetapi kepada siapapun yang melewati bisa meminum kesegarannya,” ujarnya.
“Bangsa Indonesia bisa melahirkan warga negara yang sholeh. Miftach merinci warga negara yang soleh sebagai warga negara yang membuat kondisi negara aman, tenang, sehingga semua urusan bisa berjalan lancar dan misi berbangsa, bernegara, dan beragama bisa sukses.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
“Oleh karena itu, saat ini kita membutuhkan sebuah pemahaman yang sama. Jangan sampai terjadi sesuai ayat tahsabuhum jami’an wa quluubuhum syatta. Terlihat bersatu namun aslinya terpecah belah. Mudah-mudahan kader-kader terbaik yang diutus ke MUI bisa berperan nyata kepada umat,” papar Miftachul. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru