Waketum MUI Nyatakan Heran Megawati Hubungkan Ibu Pengajian-Gizi Anak

Jakarta, MINA – Menanggapi Ketum Soekarnoputri yang menyinggung soal ikut , Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia () Anwar Abbas mengatakan, sulit untuk memahami maksud Megawati, tapi heran lantaran persoalan kesehatan anak dikaitkan dengan ibu-ibu pengajian.

Buya Anwar mencoba memahami maksud Megawati terkait kesehatan anak, jika ibu-ibu tidak memperhatikan gizi anak, maka kesehatan dan keceradasannya akan terganggu ke depannya.

“Saya rasa Ibu Megawati sebenarnya ingin bicara tentang penting dan perlunya ibu-ibu memperhatikan kesehatan dan gizi anak agar mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas, dan produktif,” kata Buya Anwar dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumta (24/2).

“Kalau masalah kesehatan dan gizi anak-anak ini tidak diperhatikan, maka nanti kesehatan dan kecerdasan serta produktivitas anak-anak tersebut akan rendah dan terganggu, kita tentu tidak mau hal itu terjadi,” lanjutnya.

Namun demikian, katanya heran mengapa Megawati mengaitkan hal itu dengan persoalan ibu-ibu terlibat pengajian. Dalam pengajian, hal tersebut juga diajarkan kepada ibu-ibu.

Cuma yang mengherankan mengapa Megawati menghubungkan masalah tersebut dengan keterlibatan ibu-ibu dengan pengajian, padahal dalam pengajian itu juga disinggung banyak hal termasuk masalah yang menyangkut kesehatan.

Jadi menurutnya, telah terjadi kesalahan dalam membuat kesimpulan di mana beliau telah menjadikan pengajian sebagai penyebab dari terjadinya stunting dan terganggunya kesehatan anak.

Ia menegaskan, penyebab anak-anak terkena stunting bukan karena ibu-ibu ikut pengajian, yang menjadi penyebab yakni keluarga yang tidak bisa memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak karena faktor kemiskinan.

“Padahal seperti kita ketahui anak-anak tersebut, akan terkena stunting penyebabnya bukanlah karena ibunya ikut pengajian, tapi karena ibu dan keluarganya tidak bisa memberikan asupan gizi yang cukup kepada sang anak. Itu karena faktor kemiskinan yang mereka hadapi, jadi bukan karena ikut pengajian,” ujarnya.

Dia pun menunjuk pemerintah yang tidak menjalankan Pasal 34 UUD 1945 terkait fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

“Jadi yang harus disalahkan bukan ‘pengajian’ tapi adalah pemerintah dan partai Ibu Megawati sendiri yaitu PDIP yang merupakan bagian dari regim yang memerintah dan berkuasa tersebut,” tegasnya. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)