Jakarta, 8 Muharram 1437/21 Oktober 2015 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin mengatakan, Hari Santri Nasional (HSN) jatuh tanggal 22 Oktober, kami kira sudah tepat yang pertama bahwa disitu ada sebuah penghargaan dari pemerintah terhadap peran para santri sesuai dengan janjinya Pak Presiden Joko Widodo.
Hari santri merupakan penghargaan atas peran yang dilakukan oleh para Santri dan juga Mahasantri, dan penetapan hari santri sudah sangat tepat, karena memang hari tanggal 22 Oktober dimana keluar satu resolusi jihad dan pemerintah sangat memerlukan tersebut,
“Kitakan waktu itu belum punya tentara yang regular, karena yang menggeraknya adalah masyarakat, satu-satu yang memiliki pengaruh besar dimasyarakat adalah ulama, melalui ulama itu lahir namanya resolusi jihad yaitu semua wajib membela negara dan memerangi orang kafir hukumnya fardu ain,” kata kyai Ma’ruf kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (21/10) Siang.
Sebab, dari itulah lahirlah gerakan rakyat karena ada relevansi atau peristiwa dimana gerakan santri dalam membela nagara.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Kyai Ma’ruf menjelaskan, karena itu santri sudah sejak awal diajari “cinta tanah air sebagian dari Iman”, sebab waktu itu tanah air dalam keadaan terancam disebutkan oleh ulama. Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (22/10) dijadwalkan akan mendeklarasikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HSN).
“Semangat kaum santri untuk tetap mempertahankan dalam membela negara, itu sudah ditunjukan oleh santri-santri terdahulu, santri sekarang harus bisa memberikan peran yang lebih besar lagi dalam pembangunan nasional,” jelas Ma’ruf.
“Disini dituntut upaya untuk melakukan perbaikan dan pemberdayaan, supaya para santri mampu memberikan kontribusinya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, santri jangan diminta peran namun meminta perannya dalam membangun nasional,” paparnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan, “Presiden akan meresmikan Hari Santri di Istiqlal. salah satu rangkaian acaranya adalah dzikir bersama masyarakat dalam deklarasi tersebut,” katanya di kantornya, area Lapangan Banteng, Jakarta, Senin.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Menurut Kamaruddin, pendeklarasian Hari Santri Nasional akan menjadi peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. “Ini bisa menjadi deklarasi yang memberi konstribusi untuk meningkatkan hubungan Islam dengan negara,” katanya.
Hal ini juga sekaligus dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia menjadi contoh yang baik soal hubungan agama dengan negara,” katanya.
Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, kaum santri tidak dapat diremehkan perannya. Beberapa tokoh nasional sejatinya merupakan kalangan santri, seperti Hasyim Asyari (Nahdlatul Ulama), Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), A Hassan (Persis), Ahmad Soorkati (Al-Irsyad), Mas Abd Rahman (Matlaul Anwar) dan lainnya.(L/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain