Jakarta, MINA – Rencana terbaru penjajah Zionis Israel untuk sepenuhnya menduduki Jalur Gaza dan memaksa seluruh penduduknya keluar, menuai kecaman keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dalam pernyataan tajam, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, menilai langkah tersebut sebagai kolaborasi destruktif antara Zionis Israel dan Amerika Serikat yang berisiko memperparah krisis kemanusiaan serta mengguncang stabilitas kawasan.
Dia menyebut ancaman Israel tersebut sebagai bentuk kekalapan akibat kegagalan militernya menghadapi perlawanan para pejuang gerakan perlawanan Palestina yang dikomandoi Hamas.
Menurutnya, serangan yang diklaim sebagai upaya membebaskan sandera dan menghancurkan Hamas, sejatinya adalah bagian dari agenda sistematis untuk mengosongkan Gaza dari penduduk sipil Palestina.
Baca Juga: Anies Baswedan Ingatkan Anak Muda Pertahankan Idealisme
“Ini adalah kolaborasi busuk antara Amerika Serikat dan Israel untuk menghancurkan Gaza dan mengusir seluruh warganya. Dunia tidak boleh tinggal diam. Rencana ini harus dihentikan sepenuhnya,” tegas Prof. Sudarnoto dalam wawancara dengan MUIDigital belum lama ini dikutip MINA, Kamis (8/5).
Ia memperingatkan, tindakan tersebut tidak hanya akan memperburuk penderitaan kemanusiaan di Gaza, tetapi juga berdampak luas terhadap keamanan regional dan reputasi Amerika Serikat di mata dunia.
“Alih-alih menjadi solusi, dukungan Amerika terhadap agresi Israel justru mempercepat kemerosotan citra Washington secara global. Ini seperti menggali kubur sendiri dengan menciptakan lebih banyak musuh dan memperluas ketegangan internasional,” ujarnya.
Sebagai respons atas situasi tersebut, Prof. Sudarnoto menyerukan langkah-langkah diplomatik tegas dari komunitas internasional, termasuk Indonesia. Ia menyarankan agar pemerintah Indonesia mempertimbangkan langkah mempersona non gratakan Duta Besar Amerika Serikat, serta tidak menutup kemungkinan memberlakukan embargo jika diperlukan.
Baca Juga: MUI Jakarta Serukan Qunut Nazilah untuk Solidaritas Muslim Gaza
“Sudah saatnya dunia, khususnya negara-negara berdaulat, menunjukkan sikap tegas. Jika diplomasi lunak gagal, maka opsi yang lebih keras harus dipertimbangkan,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa tindakan Israel tidak dapat lagi disamarkan di balik narasi keamanan atau pembebasan sandera. Di mata dunia internasional, kata dia, wajah Israel kini kian tersudut baik secara moral, hukum, maupun politik.
“Ancaman pendudukan penuh ini adalah kelanjutan dari rencana jangka panjang yang bahkan pernah disuarakan dua kali oleh Presiden AS, Donald Trump, sebuah strategi untuk mengosongkan Gaza secara total dari penduduk Palestina dan menjadikannya wilayah tanpa rakyat,” jelasnya.
Sudarnoto menegaskan, masyarakat global harus membuka mata terhadap upaya sistematis ini yang berpotensi memperparah genosida dan menciptakan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di abad modern.[]
Baca Juga: Ini Perbandingan Biaya Haji Indonesia dan Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)