Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua MUI Prof Sudarnoto Luncurkan Tiga Buku Soroti Krisis Kemanusiaan Global dan Islamofobia

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 20 detik yang lalu

20 detik yang lalu

0 Views

Ketua MUI Prof. Sudarnoto Abdul Hakim meluncurkan tiga buku karyanya dalam sebuah acara di Auditorium A.R. Fakhrudin, Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Jakarta Timur, Senin (3/2/2025). (Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, meluncurkan tiga buku karyanya di Auditorium A.R. Fakhrudin, Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Jakarta Timur, Senin (2/2).

Peluncuran yang bertepatan dengan hari kelahirannya itu menjadi momentum reflektif atas berbagai isu kemanusiaan yang ia tuangkan dalam tulisannya.

Buku terbaru yang diluncurkan berjudul “MUI di Tengah Pusaran Krisis Kemanusiaan Global dan Islamofobia.” Selain itu, ada dua buku lainnya, yaitu “Malaysia: Jalan Terjal Menuju Bangsa Demokratis” dan “Indonesia Raya: Esai-Esai Agama dan Politik Kebangsaan” yang sebelumnya juga telah diluncurkan di berbagai kesempatan.

Peluncuran buku itu juga dihadiri beberapa tokoh, di antaranya Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Penasihat Khusus Presiden bidang Haji Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Pembina Aqsa Working Group (AWG) Imaamul Yakshayallah Mansur, Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, Staff Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri RI Muhsin Syihab, dan Ketua Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Din Syamsuddin.

Baca Juga: Dirjen Migas: Pengecer Jadi Celah Bocornya Distribusi LPG Subsidi

Dalam pemaparannya, Prof. Sudarnoto menekankan benang merah dari ketiga bukunya adalah keadilan dan kemanusiaan, khususnya terkait keadilan global (global injustice).

Ia menilai, hingga kini, ketidakadilan masih terjadi secara sistemik, yang menyebabkan konflik berkepanjangan, kesenjangan ekonomi, serta krisis kemanusiaan di berbagai belahan dunia.

“Saya kira memang ada kesalahan yang sangat serius dalam pengelolaan dunia ini. Meskipun ini tidak mudah, antara lain juga karena PBB selama ini sudah mulai dilihat menjadi kurang efektif terutama di Dewan Keamanan PBB atas keputusan-keputusan yang tidak adil,” ujarnya.

Sebagai contoh, ia menyoroti konflik Palestina dan Israel yang menurutnya menunjukkan bagaimana keputusan global sering kali tidak berpihak pada keadilan.

Baca Juga: STAI Al-Fatah Cileungsi Gelar Seminar Literasi Dakwah

“Alhamdulillah kita saksikan bahwa ceasefire ini sudah dilakukan tiga tahap. Izinkan saya ingin menyampaikan bahwa kita harapkan bahwa ceasefire ini menjadi pintu kebangkitan peradaban,” tambahnya.

Menurutnya, kemenangan Palestina akan menjadi titik balik dalam menentukan peradaban mana yang luhur dan mana yang tidak. Ia juga menyoroti diskriminasi dan Islamofobia yang semakin marak di dunia, termasuk di Indonesia.

Prof. Sudarnoto menjelaskan pentingnya peran Indonesia dalam merespons berbagai krisis global. Ia menilai bahwa organisasi Islam, seperti MUI, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU), memiliki peran krusial dalam menciptakan perdamaian.

“Saya kira perlu ada gerakan yang sistemik, yang dilakukan bersama-sama untuk memberikan respons terhadap berbagai krisis global ini,” ujarnya.

Baca Juga: Sukamta: Indonesia Harus Konsisten Tolak Penjajahan Israel dan Politik Pemusnahan Etnis AS

Lebih lanjut, ia menegaskan, Indonesia harus menjadi pemain kunci dalam perubahan global, terutama dalam menjaga stabilitas di kawasan dan memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Senin Ini

Rekomendasi untuk Anda