Oslo, 11 Ramadhan 1438/6 Juni 2017 (MINA) – Seorang ketua badan amal kemanusiaan mengatakan, sanksi negara Teluk terhadap Qatar dapat merusak rekonstruksi di Jalur Gaza yang dikelola Hamas.
Qatar diketahui telah memberikan dukungan finansial yang besar kepada upaya pembangunan kembali kehidupan yang hancur di Jalur Gaza, Palestina.
Sekjen Dewan Pengungsi Norwegia Jan Egeland memperingatkan bahwa Qatar mungkin harus mengurangi sebagian bantuannya ke Gaza.
“Qatar sangat penting sebagai investor di Gaza dan sebagai kontributor kemajuan infrastruktur di sana. Ini mungkin tidak mudah terus berlanjut,” kata mantan ketua sayap kemanusiaan PBB itu pada Selasa (6/6). Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Negara Teluk adalah salah satu donor terbesar ke daerah kantong Palestina yang rusak parah tersebut, juga telah mendanai pembangunan kembali sebagian besar infrastrukturnya sejak perang 2014 dengan Israel.
Arab Saudi dan sekutu-sekutunya telah memotong hubungan dengan Qatar pada hari Senin, menuduhnya mendukung ekstremisme. Namun pemeerintah Doha dengan tegas membantah tudingan itu.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Qatar, sebuah langkah yang dapat merusak ekonomi negara Teluk itu secara parah.
Setelah perang 2014 dengan Israel, Qatar yang kaya bensin menjanjikan AS $ 1 miliar untuk rekonstruksi. Jumlah itu adalah yang terbesar dari satu negara.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Jalan dan infrastruktur lainnya di Gaza telah dibangun dengan dana Qatar.
Penguasa Qatar memiliki ikatan kuat dengan Hamas, gerakan Palestina yang memerintah di Gaza.
Lebih dari dua pertiga warga Gaza yang diblokade, bergantung pada bantuan internasional. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza