
Israel
(Gamabar: World Buletin)" width="300" height="203" /> Lambang Israel (Gamabar: World Buletin)Tel Aviv, 2 Shaffar 1436 H/25 November 2014 M (MINA) – Ketua oposisi Israel, Yitzhak Herzog menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah gagal memimpin Israel.
Dalam pertemuan Partai Buruh pada Senin, Herzog mengatakan, kerusakan yang disebabkan oleh Netanyahu masih bisa diperbaiki dan memintanya untuk melepaskan jabatannya.
“Anda masih bisa memperbaiki kerusakan dan meninggalkan pemerintah sesegera mungkin,” ujarnya. Sebagaimana World Buletin melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (25/11).
Herzog juga mengatakan, Netanyahu telah gagal meningkatkan kualitas ekonomi dan keamanan Israel serta lamban dalam hal proses perdamaian dengan Palestina.
Baca Juga: Memasak adalah Keteguhan di Gaza
Selain itu, Herzog juga mendesak menteri keuangan dan keadilan untuk meninggalkan pemerintah koalisi Israel.
“Saya menyerukan Menteri Kehakiman Tzipi Livni da,n Menteri Keuangan, Yair Lapid serta partai mereka untuk bergabung dengan kami dalam mengubah wajah negara,” kata Herzog.
Lebih lanjut, pada hari yang sama pemerintah koalisi Israel setuju untuk menunda pemungutan suara yang akan mengabadikan status Israel sebagai ‘negara orang Yahudi’ dalam hukum Israel.
Status Israel memproklamirkan diri sebagai ‘Negara Yahudi’ telah menjadi titik pertikaian dalam pembicaraan perdamaian dengan Palestina yang dimediasi AS baru-baru ini.
Baca Juga: Puluhan Ribu Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas telah berulang kali menekankan penolakannya untuk mengakui Israel sebagai “Negara Yahudi.”
Palestina khawatir, mengidentifikasi Israel seperti akan membatalkan hak pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka dalam sejarah Palestina.
Beberapa waktu sebelumnya, negara-negara Eropa satu per satu mulai mengakui Palestina sebagai negara. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: Satu dari Sepuluh Bom Israel di Gaza Gagal Meledak