Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OPOSISI SEBUT NETANYAHU GAGAL PIMPIN ISRAEL

Rendi Setiawan - Selasa, 25 November 2014 - 15:20 WIB

Selasa, 25 November 2014 - 15:20 WIB

888 Views

Lambang Israel (Gamabar: World Buletin)
Lambang <a href=

Israel (Gamabar: World Buletin)" width="300" height="203" /> Lambang Israel (Gamabar: World Buletin)

Tel Aviv, 2 Shaffar 1436 H/25 November 2014 M (MINA) – Ketua oposisi Israel, Yitzhak Herzog menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah gagal memimpin Israel.

Dalam pertemuan Partai Buruh pada Senin, Herzog mengatakan, kerusakan yang disebabkan oleh Netanyahu masih bisa diperbaiki dan memintanya untuk melepaskan jabatannya.

“Anda masih bisa memperbaiki kerusakan dan meninggalkan pemerintah sesegera mungkin,” ujarnya. Sebagaimana World Buletin melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (25/11).

Herzog juga mengatakan, Netanyahu telah gagal meningkatkan kualitas ekonomi dan keamanan Israel serta lamban dalam hal proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Juga: Hamas: Palestina Harus Bersatu untuk Pertahankan Tepi Barat

Selain itu, Herzog juga mendesak menteri keuangan dan keadilan untuk meninggalkan pemerintah koalisi Israel.

“Saya menyerukan Menteri Kehakiman Tzipi Livni da,n Menteri Keuangan, Yair Lapid serta partai mereka untuk bergabung dengan kami dalam mengubah wajah negara,” kata Herzog.

Lebih lanjut, pada hari yang sama pemerintah koalisi Israel setuju untuk menunda pemungutan suara yang akan mengabadikan status Israel sebagai ‘negara orang Yahudi’ dalam hukum Israel.

Status Israel memproklamirkan diri sebagai ‘Negara Yahudi’ telah menjadi titik pertikaian dalam pembicaraan perdamaian dengan Palestina yang dimediasi AS baru-baru ini.

Baca Juga: Hamas Lepas Delapan Sandera, 110 Tahanan Palestina Bebas dari Penjara Israel

Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas telah berulang kali menekankan penolakannya untuk mengakui Israel sebagai “Negara Yahudi.”

Palestina khawatir, mengidentifikasi Israel seperti akan membatalkan hak pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka dalam sejarah Palestina.

Beberapa waktu sebelumnya, negara-negara Eropa satu per satu mulai mengakui Palestina sebagai negara. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 43 Jenazah Ditemukan di Gaza dalam 24 Jam Terakhir

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia