Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Parlemen Turkiye Sebut Pengusiran Warga Palestina Mimpi Tak Mungkin Terwujud

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: Warga Gaza, Palestina sambut gembira genjatan senjata Israel - Palestina. (Foto: ig)

Ankara, MINA – Ketua Parlemen Turkiye, Numan Kurtulmuş, menegaskan bahwa rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menguasai Jalur Gaza dan mengusir warga Palestina bertentangan dengan hak asasi manusia, hukum internasional, dan logika.

Kurtulmuş menyebut rencana tersebut sebagai “mimpi yang tidak mungkin terwujud.”

Pernyataan itu disampaikan Kurtulmuş dalam konferensi pers bersama Ketua Parlemen Bahrain, Ahmed Al-Musallam, di Ankara, Turki, sebagaimana dilaporkan WAFA, Kamis (6/2).

Ia menekankan, tidak ada kekuatan di dunia yang mampu mengusir warga Palestina dari tanah air mereka. “Palestina akan tetap menjadi tanah air bagi rakyat Palestina sampai akhir zaman,” tegasnya.

Baca Juga: Organisasi Ulama di India Kecam Pernyataan Presiden AS soal Gaza

Kurtulmuş juga mengkritik keras kebijakan Trump, yang dinilainya tidak hanya mengabaikan hak-hak dasar warga Palestina, tetapi juga berpotensi memicu ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah.

Ia menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil langkah tegas guna mencegah upaya pengusiran dan pelanggaran hukum internasional.

Pernyataan Ketua Parlemen Turki ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, menyusul rencana kontroversial Trump yang telah memicu kecaman dari berbagai negara dan organisasi internasional.

Konferensi pers tersebut juga menandai semakin kuatnya dukungan Turki terhadap perjuangan rakyat Palestina, sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Turki dan Bahrain dalam isu-isu strategis di kawasan.[]

Baca Juga: Rudal Korea Utara Berhasil Hantam Ukraina

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Pertimbangkan Relokasi Warga Gaza ke Somalia dan Maroko

Rekomendasi untuk Anda