Jakarta, MINA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr Sarbini Abdul Murad terus mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan penolakan terhadap segala bentuk kehadiran dan hubungan dengan Israel.
Dia juga mengingatkan pemerintah Indonesia tetap konsisten tidak melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
“Pemerintah tidak boleh memberikan ruang sedikit pun untuk Israel. Semua upaya kerja sama termasuk kerja sama politik, sosial, budaya, ekonomi, olahraga, dengan Israel harus ditolak,” tegas Sarbini saat menerima audiensi pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) di kantor pusat MER-C, Jakarta, Senin (17/10).
Menurutnya, sikap tersebut menunjukkan jati diri Indonesia yang tetap konsisten dan konsekuen dengan identitasnya sebagai bangsa yang menentang penjajahan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam upaya tersebut, MER-C tengah melakukan Safari Kemanusiaan untuk Menolak Kedatangan Tim Nasional Sepak Bola Israel ke Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada 2023 mendatang, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan olah raga tersebut.
“Pada 29 Juni 2022, MER-C bersama lembaga peduli Palestina diantaranya AWG (Aqsha Working Group), BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) dan KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam), menyampaikan pernyataan bersama meminta pemerintah Indonesia harus tegas menolak Tim U-20 Israel,” ujarnya.
Sarbini menyatakan, MER-C memang memberikan perhatian khusus terhadap kedatangan Timnas Israel, karena memandang lolosnya Timnas Israel akan menjadi ujian berat bangsa Indonesia untuk membuktikan kekonsistenannya, dalam pembelaan terhadap Palestina dan penolakannya atas segala bentuk penjajahan seperti yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.
Upaya penolakan ini akan terus dilakukan tidak hanya karena daftar panjang pelanggaran HAM namun juga penjajahan yang masih dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina yang bertentangan dengan konstitusi negara Indonesia dan hukum Internasional.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Menurutnya, apabila Timnas Israel bisa lolos ke Indonesia, maka akan menjadi kekalahan konstitusi dan sejarah bangsa Indonesia.
“Apabila Tim sepak bola Israel hadir dan berlaga di Indonesia, maka ini akan menjadi sebuah pengakuan secara tidak langsung bagi eksistensi Israel dan bentuk dukungan atas penjajahan yang dilakukan Israel kepada bangsa Palestina,” pungkasnya.
Peran Lebih Indonesia
Sarbini memperkenalkan MER-C sebagai sebuah lembaga sosial dengan misi kemanusiaan dan perdamaian. Salah satu fokusnya adalah mendorong kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari tanggung jawab sejarah dan konstitusi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Bagi kami Palestina jadi ikon perjuangan kami. Kami akan terus menggulirkan kampanye perjuangan kemerdekaan Palestina,” tegasnya.
Dalam rangka mendorong kemanusiaan dan perdamaian, selain di Palestina, membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza, MER-C juga telah membangun Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State (Myanmar) yang dilakukan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI).
MER-C juga telah menjalankan misi kemanusiaandnya ke Afghanisan, Irak, Iran, Lebanon Selatan, Kashmir, Sudan, Filipina Selatan, Thailand Selatan, dan lain-lain.
Bahkan, dalam perjalanannya selama 23 tahun lebih, MER-C telah melaksanakan lebih dari 300 misi kemanusiaan bencana alam, perang dan konflik, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Sarbini juga berharap Indonesia dapat memainkan peran lebih untuk Palestina, demi mendorong perdamaian dan kemerdekaan di negara Timur Tengah tersebut.
“Indonesia punya potensi dan mediator persatuan internal Palestina. Indonesia bisa menjadi perekat antara Hamas, Fatah dan kelompok-kelompok lain yang ada di Palestina. Persatuan internal menjadi kunci meraih kemerdekaan,” ujarnya.
Program Sinergi
Ketua Presidium MER-C sangat bersyukur dan sangat mengapresiasi kehadiran PJMI yang berperan di media dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat dunia dari berita yang tidak benar dan terus gigih menyampaikan pesan perdamaian, serta mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dari penjajahan Zionis Israel.
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
“Kami berharap PJMI terus melaksanakan jihad profesi sebagai jurnalis untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia, bagaimana kondisi sebenarnya di Palestina dan perjuangan saudara-sudara kita untuk mencapai kemerdekaan negaranya. Kita tidak akan pernah diam melihat penjajahan Zionis atas Palestina,” pungkasnya.
Audiensi pengurus PJMI dengan Ketua Presidium MER-C, Ketua Umum H. Ismail Lutan, didampingi sejumlah pengurus, antara lain Ketua Dewan Pembina Muhammad Anthoni, Wakil Sekjen Rana Setiawan, Ketua Bidang Humas Turyadi, Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Iin Aura, Irwan Setiawan, Aliyudin Sofyan, Setyohadi, Anwar Aras, dan Mahdi Djayakarta Putra.
Sementara Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad didampingi Manajer Operasional MER-C Rima Manzaranis.
Ketua Umum PJMI merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan silaturahim dan diskusi bersama Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Dia menyatakan komitmen PJMI berperan mendukung perjuangan Palestina dengan melakukan berbagai kolaborasi dan sinergitas program bersama dalam memberikan edukasi dan informasi yang sebenarnya tentang saudara-saudara kita yang didzalimi.
“Insya Allah, PJMI akan mengagendakan diskusi mengenai Palestina ini dalam program diskusi dwipekanan PJMI yang diadakan setiap Rabu malam bersama Barisan Nusantara. Kami akan undang pembicara dari MER-C maupun narasumber lainnya,” pungkas Ismail Lutan.
Dia menjelaskan, saat ini anggota PJMI berjumlah sekitar 100 orang, terdiri dari wartawan aktif, baik cetak maupun elektronik dan siber yang tersebar di beberapa wilayah Tanah Air. Keanggotaan PJMI tidak semata wartawan, tetapi juga pegiat medsos, blogger, penulis dan aktivis.
Ismail juga menyatakan, sejak dipilih menjadi Ketua Umum, 4 Agustus 2022 lalu, pihaknya bertekad mengembangkan PJMI menjadi organisasi yang berwibawa dan berpengaruh. Memperjuangkan kepentingan umat dengan cara-cara yang santun, bermartabat dan cerdas.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Pengurus Baru PJMI (periode 2022-2025) direncanakan akan melakukan pelantikan tanggal 10 November di Hotel Horison, Rasuna Said, Jakarta.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih