Lampung Selatan, MINA – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISA ABM), Dr. Lili Sholehuddin, MA., melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STISA ABM di Kampus STISA, Kompleks Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, Negara Ratu, Natar, Lampung Selatan, Kamis (5/9).
Sebanyak 81 mahasiswa STISA ABM mengikuti program KKN tahun 2024, dibagi menjadi tiga kelompok dalam pengabdian kepada masyarakat untuk tiga kabupaten, Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 23 mahasiswa, Kabupaten Pringsewu 23 mahasiswa, dan Kabupaten Lampung Tengah 23 mahasiswa.
Dr. Lili Sholehuddin, dalam pelepasan, mengungkapkan rasa bahagia karena jumlah mahasiswa yang ikut pada KKN 2024 lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kebahagiaan tersendiri bagi kami melihat jumlah mahasiswa yang ikut serta pada KKN tahun ini lebih banyak jumlahnya, ketimbang di tahun-tahun sebelumnya. Kami berpesan mahasiswa agar sukses dalam menjalankan setiap program kerja, dan diberikan kemudahan serta kesehatan selalu,” tuturnya.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Jelaskan Pentingya “Izin” Pada Surah An-Nur: 62
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STISA ABM, Heri Budianto, MT., saat memberikan arahan melaporkan, setidaknya ada 15 desa dengan 200 dusun pada tiga kabupaten yang menjadi target KKN mahasiswa STISA ABM.
“Dari tiga kabupaten yang menjadi target KKN tahun ini, ada 15 desa dengan 200 dusun, dan kurang lebih sebanyak 200.000 jiwa,” katanya.
Ia juga menyampaikan pesan untuk seluruh mahasiswa, agar tumbuhkan rasa percaya diri dan berani dalam menyampaikan ilmu yang mahasiswa punya untuk masyarakat sekitar.
“Pesan kami untuk seluruh mahasiswa yang akan KKN nanti, agar lebih percaya diri dan berani dalam menjalankan program-program kerja yang telah disusun bersama,” ujarnya.
Baca Juga: Ustaz Wahyudi KS Jelaskan Empat Perkara Jahiliyah yang Harus Dihindari
Tema KKN STISA ABM 2024, “Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Penyembuh Penyakit Masyarakat Modern.”[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Ciri Kehidupan Berjamaah Menurut Al-Qur’an dan Hadits, Apa Saja?