Jakarta, MINA – Penutupan Munas ke-X Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ketua Umum terpilih MUI periode 2020-2025, KH Miftachul Akhyar mengatakan misi berdakwah yang akan dia emban selama lima tahun ke depan bukanlah hal mudah.
“Tugas baru ini merupakan amanah yang sangat berat. Kami perlu dukungan untuk tugas amanah tersebut, bukan untuk anak bangsa saja, tetapi dunia juga menanti kiprah MUI,” kata Miftachul yang juga Rais Aam Pengurus Besar NU itu, Jumat (27/11).
Ia memaparkan konsep berdakwah yang akan digaungkan selama masa kepemimpinannya nanti, akan membawa arus dakwah Islam menjadi lebih berwarna dengan menyongsong nilai kedamaian agama Islam sebagai ciri khas cara berdakwah, tanpa ada sistem provokasi,yang justru bisa memecah belah umat Muslim terutama di Indonesia.
“Dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, mendidik bukan membidik, membina bukan menghina, mencari solusi bukan mencari simpati, membela bukan mencela,” ujarnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Miftachul memahami bangsa Indonesia sangat erat kaitannya dengan keberagaman bangsa dan organisasi keagaaman. Maka ia memandang menjadi perlu adanya kerja sama dengan setiap Ormas-ormas ke-Islaman.
Menurutnya, mengemban tugas berdakwah bersama, dengan menyatukan visi dan misi dari setiap Ormas-ormas Islam dan saling mempererat tali silaturahim memberikan kemajuan untuk masyarakat Muslim di nusantara.
“Tugas berat ini, tidak bisa ditanggung sendiri, tetapi kebersamaan, mari tetap jaga silaturahim, bagaimana Indonesia yang merupakan negara terbesar penduduk Muslimnya,” katanya. (L/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa