Kupang, MINA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melepas 16 dai dan daiyah muda yang tergabung dalam Relawan Bina Sahabat Pedalaman Dompet Dhuafa, di Kantor MUI NTT, Komplek Masjid Raya Nurussa’adah, Kupang, Jumat (1/4).
Para relawan Dompet Dhuafa ini ditugaskan selama bulan Ramadhan 1443H di Kabupaten Flores Timur sebanyak tujuh dai dan Timur Tengah Selatan (TTS) Provinsi NTT sebanyak sembilan dai.
Para dai dan daiyah muda ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Diantaranya ada yang berasal dari Jawa Barat, Jakarta, Yogjakarta, Batam dan lainnya.
Kafilah dakwah saat berkunjung ke Kantor MUI NTT, didampingi Branch Manager Dompet Dhuafa area NTT, Sry.
Baca Juga: Lateefah Simon jadi Warga Muslim Amerika Keempat Terpilih di Kongres AS
Dia menjelaskan, sebanyak 16 relawan dai ini tergabung dalam Bina Sahabat Pedalaman (BSP), merupakan bagian program dakwah sosial dari Dompet Dhuafa yang bertujuan menguatkan iman dan takwa muslim di pedalaman serta memberantas buta baca Al-Quran.
“Saya berharap para Dai dan daiyah muda yang tergabung dalam Relawan Bina Sahabat Pedalaman, bisa memberikan tambahan energi bagi perputaran roda dakwah Islam di bumi Flobamora tercinta,” kata Sry di hadapan Ketua Umum MUI NTT beserta jajaran Dewan Pimpinan (Wanpim) lainnya.
Para relawan ini menargetkan selama bertugas akan mengajarkan Al-Quran, dan bertekad memberantas buta huruf Al-Quran di daerah pedalaman NTT.
Selain itu, mereka juga bertugas untuk meningkatkan literasi masyarakat dan menangkap permasalahan di masyarakat sebagai bahan penyusunan solusi kepada para pemangku kepentingan terkait.
Baca Juga: Parlemen Arab Sambut Baik Pengumuman Gencatan Senjata di Gaza
“Dengan hadirnya program Relawan BSP sangat memberikan semangat bagi tim Dompet Dhuafa di NTT sendiri khususnya dalam semakin menguatkan target dan rencana program-program di masyarakat,” ujar Sry.
Ketua Umum MUI NTT, Drs. H. Muhammad S. Wongso, menyambut baik kunjungan tersebut. “Saya bahagia sekali dengan kunjungan ini. Pesan saya, persiapkan diri secara baik, terutama persiapan mental. Dan ingat selalu kekuatan doa. Doa adalah senjata orang beriman,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Insya Allah para dai akan diberikan kekuatan oleh Allah. Pesan kedua, luruskan niat. Selalu niat ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata.
“Insya Allah, para dai dan daiyah muda akan menemukan berbagai jalan keluar di tengah persoalan dakwah,” pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Gencatan Senjata, Yordania Kirim 140 Truk Bantuan ke Gaza
Senada dengan itu, Ustaz Muallim Chaniago salah satu Dewan Pimpinan (Wanpim) MUI NTT, berharap agar para pendakwah bisa berdakwah dengan baik, dengan hikmah, dengan bahasa kaum yang mudah dimengerti oleh umat setempat.
Acara ditutup dengan doa dan kemudian dilanjutkan dengan foto bersama Pengurus MUI NTT dan para Relawan Bina Sahabat Pedalaman Dompet Dhuafa.(L/B4/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pimpinan Baru Suriah Harapkan Warganya Kembali dalam Dua Tahun