Dhaka, MINA – Ketua Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi tiba di Bangladesh Sabtu (21/5) untuk bertemu para pengungsi Rohingya di tengah harapan bahwa kunjungan itu akan membantu memulai kembali pembicaraan mengenai pemulangan mereka.
Bangladesh menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan di Myanmar, sebagian besar tinggal di kamp-kamp Cox’s Bazar.
“Kembali ke Bangladesh dalam kunjungan komprehensif termasuk pertukaran dengan pemerintah, mitra dan masyarakat sipil, serta misi lapangan ke lokasi pengungsi Rohingya,” kata Grandi dalam sebuah tweet seperti dikutip Arab News, Ahad (22/5).
Kunjungannya diperkirakan akan mengarahkan kembali fokus pada pemulangan pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar, diskusi yang telah terhenti lebih lanjut sejak militer Myanmar mengambil alih kekuasaan dalam kudeta pada Februari 2021.
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah
Meskipun pembicaraan antara Bangladesh dan Myanmar akhirnya dilanjutkan pada akhir Januari, mereka belum untuk mencapai kesepakatan.
“Saat ini repatriasi untuk Rohingya adalah prioritas tertinggi kami,” kata Nur Khan, seorang aktivis hak asasi manusia terkemuka di Bangladesh.
“Kami perlu melanjutkan diskusi repatriasi segera dan UNHCR mungkin memainkan peran penting di sini untuk membawa semua pemangku kepentingan ke meja perundingan sesegera mungkin,” tambahnya
Untuk mengurangi kepadatan, para pejabat berencana memindahkan 100.000 pengungsi Rohingya ke Bhasan Char, sebuah pemukiman pulau di Teluk Benggala beberapa jam perjalanan jauhnya dari daratan. Sekitar 30.000 orang pengungsi sudah dipindahkan sejak akhir 2020. (T/RE1/RS3)
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)