Jakarta, 29 Rabi’ul Awwal 1437/9 Januari 2016 (MINA) – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan perlunya membangun peradaban umat dengan mencintai keutuhan wilayah Indonesia melalui cara yang positif, katanya pada pengajian bulanan bertama “Negara Pancasila dan Bela Negara” di Gedung Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Jumat (8/1).
“Kalau ini menjadi perspektif seluruh anak negeri dan para elit, maka ini akan menjadi kekuatan pertahanan secara ideologis”, ujarnya.
Menurutnya, bela negara itu sudah melekat dalam jiwa pergerakan awal Muhammadiyah didirikan.
“Ini sudah menjadi bagian dari komitmen kebangsaan sekaligus pandangan kebangsaan Muhammadiyah melekat dengan pandangan keislaman,” paparnya.
Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Jadi, Muhammadiyah berada di dalam sebuah dinamika kehidupan kebangsaan, tambahnya.
Berbagai narasumber memprensentasikan perspektif pandangan Bela Negara dan Pancasila di antaranya pengamat pertahanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Riefqi Muna, Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Chusnul Mar’iyah, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, serta turut hadir tokoh-tokoh Muhammadiyah. (L/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina