Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketum AWG Sebut Konferensi Manama Sebagai Pemecah Belah

sajadi - Rabu, 26 Juni 2019 - 17:07 WIB

Rabu, 26 Juni 2019 - 17:07 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Agus Sudarmaji, Ketua Umum Al-Aqsa Working Group (AWG) dan perwakilan dari wadah pemersatu umat Jama’ah Muslimin (Hizbullah), mengatakan, konferensi Manama merupakan salah satu upaya Amerika Serikat untuk memecah belah negara-negara Timur Tengah.

“Bahwa ada satu upaya pemecahan belah negara-negara Timur Tengah, yang jelas-jelas hadir pada Konferensi Manama adalah Arab Saudi dan Bahrain,” kata Agus Sudarmaji dalam konferensi pers yang digelar di Kedubes Palestina, Jakarta, Rabu (26/6).

Delegasi Arab Saudi sendiri dipimpin oleh Menteri Keuangan Mohammed al-Jadaan untuk menghadiri konferensi Manama, “Peace for Prosperity” atau “Perdamaian untuk Kemakmuran” di Bahrain yang dilaksanakan pada 25-26 Juni.

Ia menyebut, konferensi tersebut terlihat memecah belah antara negara-negara yang hadir berseberangan dengan negara-negara Timur Tengah lain yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

“Di balik Koferensi Manama bukan untuk kesejahteraan rakyat Palestina tapi malahan untuk memperpanjang penjajahan di Palestina,” tegas Agus.

Menurutnya, Konferensi Manama merupakan sebuah narasi “The Deal of Century” yang digagas oleh AS dan sekutunya dengan dalih memberikan kesejahteraan Palestina. “Konferensi tersebut juga ilegal, karena Palestina sendiri sebagai penerima dan pelaksana rekomendasi dari kenferensi tersebut tidak diikutkan,” katanya.

Untuk itulah, Jama’ah Muslimin (Hizbullah), perwakilan Ormas Islam di Konferensi pers mengajak semua rakyat Indonesia, dari pemerintahan, ormas, partai politik dan media masa untuk melawan narasi tersebut dan berkomitmen terus mendukung kemerdekaan Palestina.

“Apapun profesi, bidang, atau tugas yang kita lakukan masing-masing, kita mencoba untuk melakukan perlawanan memapankan penjajahan, terutama dengan jelas-jelas akan mengubah struktur kepemilikan Jerusalem yang sudah dimulai sejak Trump mendeklarasikan Jerusalem sebagai Ibu kota Israel,” tegas Agus Sudarmaji. (L/Sj/P1)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Khadijah
Indonesia