Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketum GP Ansor: Krisis Rohingya Tidak Cukup Diplomasi Bilateral

Rendi Setiawan - Selasa, 12 September 2017 - 09:18 WIB

Selasa, 12 September 2017 - 09:18 WIB

241 Views

Ketum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Harakatuna)

Ketum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Harakatuna)

Jakarta, MINA – Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menilai bahwa krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, tidak cukup hanya dengan melakukan diplomasi bilateral.

“Untuk mengatasi krisis yang sedemikian komplek di Myanmar, saya kira tidak cukup hanya dengan melakukan diplomasi bilateral. Harus ada diplomasi multilateral,” ujar Yaqut dalam keterangannya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/9).

Yaqut menegaskan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus hadir dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. Menurut Yaqut, persoalann yg terjadi pada Rohingya sudah sedemikian komplek, sehingga semua harus terlibat dalam proses diplomasi.

“Kalau memang mau dengan tulus membantu derita saudara-saudara kita, semua harus turun. Saya melihat persoalan Rohingya itu lebih kepada persoalan geopilolitik, dan agama hanya menjadi pembungkusnya,” katanya.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Yaqut mengimbau masyarakat Muslim di Indonesia yang berempati dan menyalurkan bantuan dalam bentuk uang ataupun bantuan kemanusiaan lain agar penyalurannya dilakukan secara tepat, melalui wadah resmi yang dapat dipertanggungjawabkan. (L/R06/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Palestina
Internasional