Ketum GP Ansor: Krisis Rohingya Tidak Cukup Diplomasi Bilateral

Ketum GP Ansor, . (Foto: Harakatuna)

Jakarta, MINA – Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menilai bahwa krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, tidak cukup hanya dengan melakukan diplomasi bilateral.

“Untuk mengatasi krisis yang sedemikian komplek di Myanmar, saya kira tidak cukup hanya dengan melakukan diplomasi bilateral. Harus ada diplomasi multilateral,” ujar Yaqut dalam keterangannya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/9).

Yaqut menegaskan, Perserikatan Bangsa-Bangsa () harus hadir dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. Menurut Yaqut, persoalann yg terjadi pada Rohingya sudah sedemikian komplek, sehingga semua harus terlibat dalam proses diplomasi.

“Kalau memang mau dengan tulus membantu derita saudara-saudara kita, semua harus turun. Saya melihat persoalan Rohingya itu lebih kepada persoalan geopilolitik, dan agama hanya menjadi pembungkusnya,” katanya.

Yaqut mengimbau masyarakat Muslim di Indonesia yang berempati dan menyalurkan bantuan dalam bentuk uang ataupun bantuan kemanusiaan lain agar penyalurannya dilakukan secara tepat, melalui wadah resmi yang dapat dipertanggungjawabkan. (L/R06/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.