Jakarta, 6 Ramadhan 1438/1 Juni 2017 (MINA) – Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan, semua komponen bangsa merasa gembira bahwa setiap tanggal 1 juni kembali diperingati sekaligus sebagai pengingat bagi generasi penerus supaya Pancasila tetap dijadikan pegangan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Selamat memperingati Hari Ppancasila. Kita bersyukur kepada Tuhan bahwa bangsa kita memberikan inspirasi kepada Bung Karno sehingga berhasil menggali dan menemukan nilai-nilai Pancasila yang kemudian disepakati menjadi dasar negara Republik Indonesia,” kata Jimly sebagaimana laporan laman resmi ICMI dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (1/6).
Profesor Pakar Tata Negara itu mengatakan, sejarah sudah jelas mencatat bahwa 1 Juni adalah peristiwa penting, oleh karena itu tepat untuk senantiasa memperingatinya dan kita memahami Pancasila sebagai satu kesatuan dengan Piagam Jakarta dan dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan pada 18 Agustus 1945.
“Pancasila yang resmi secara konstitusional adalah yang disahkan 18 Agustus 1945 yang tercermin dalam alinea ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,” kata Jimly Asshiddiqie.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Namun dalam memahami Pancasila”, lanjut dia, “sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-undang dasar kita tidak boleh melupakan fakta sejarah politik sebelumnya, yaitu di mana ada naskah Piagam Jakarta pada tanggal 22 juni 1945 yang menurut dekrit menjiwai rumusan Pancasila dan UUD 1945 yang disahkan.”
“Selain dijiwai oleh Piagam Jakarta juga dijiwai oleh pidato Bung Karno yang tidak boleh dipisahkan dalam memahami Pancasila secara konstitusiona, karena awal mula berkembangnya tumbuhnya ditemukanya ide itu berawal dari jasa Bung Karno yang tercermin dalam pidato 1 Juni yang kita peringati hari ini,” ucapnya.
“Maka tidak perlu ada warga bangsa kita yang mempertentangkan antara 1 Juni dengan 22 Juni, karena dua-duanya menjiwai konstitusi Pancasila yang secara konstitusional disahkan pada 18 Agustus 1945,” katanya menambahkan.
Menurutnya, dua-duanya sama-sama menjiwai, jangan sampai hal itu dipertentangkan. Oleh sebab itu pihaknya meminta kepada segenap komponen bangsa, baik umat Islam yang besar jasa dalam perjuangan kemerdekaan dan umat non muslim yang juga besar jasanya bagi perjuangan kemerdekaan untuk bersama-sama kembali bersatu memahami pancasila. (T/R02/P1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)