Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketum Muhammadiyah Prihatin Bahaya Ancaman Sampah

kurnia - Senin, 11 September 2023 - 16:10 WIB

Senin, 11 September 2023 - 16:10 WIB

3 Views ㅤ

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Sleman, MINA – “Kami sangat prihatin dengan kondisi penumpukan sampah terjadi di sejumlah daerah, ancaman sampah dapat merusak ekosistem,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan tertulis diterima MINA, Senin (11/9).

“Bau sampah menyengat, menebar cemar yang merusak kesehatan, bahkan sungai besar maupun kecil tercemar lebih-lebih di musim kemarau,” ujarnya.

Lebih jauh katanya, sungai berubah dari aliran air ke aliran sampah. Sungai identik dengan tempat pembuangan sampah. Sangat memprihatinkan dan mengerikan,” kata Haedar.
Haedar menjelaskan, beberapa hari terakhir sejumlah kota dilanda inflasi dan banjir sampah. Sejumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) juga ditemukan bermasalah di mana-mana.
“Tapi sebagus tempat pembuangan sampah, manakala penduduknya jorok dan sembarangan membuang sampah, urusan akan tetap bermasalah,” ucapnya.
Haedar berharap agar capres, cawapres, calon kepala daerah, ataupun calon anggota legislatif dari pusat sampai daerah memiliki perhatian serius pada masalah sampah dan keselamatan lingkungan.
Ia juga berharap agar penanganan sampah tidak untuk pencitraan, melainkan untuk dipikirkan serius dan menjadi bahan kebijakan nasional yang menyeluruh.
Menurut Haedar lingkungan hidup dan ekosistem dari berbagai aspek sudah rusak dan menjadi ancaman besar bagi masa depan negeri ini.
“Dimulai dari setiap diri seluruh warga dan elite bangsa. Mulailah dari hal sehari-hari di setiap rumah. Bagaimana mengelola sampah dengan baik dan tidak membuang sampah semaunya,” ujarnya.
“Lebih jauh dikembangkan sistem pengelolaan sampah yang terbaik dan menyeluruh di seluruh sudut negeri. Perpaduan sikap hidup manusia dan sistem akan menyelamatkan kehidupan bersama,” ungkap Haedar.
Haedar mengingatkan seluruh pihak untuk tidak merusak alam. Bumi dengan seluruh lingkungan dan ekosistemnya adalah satu-satunya tempat untuk hidup.
“Jangan sampai peringatan David Wallace-Wells, seorang jurnalis Amerika Serikat, tentang ‘The Uninhabitable Earth’ terjadi di kehidupan nyata. Bumi yang tidak lagi dapat dihuni,” kata Haedar. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Preneur
Indonesia
Dunia Islam
MINA Sport
Indonesia