MUI APRESIASI UPAYA MENTERI AGAMA SATUKAN PERSEPSI HILAL

Ketua MUI, Prof.Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA. Photo By :Hadis/MINA

Ketua MUI, Prof.Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA. Photo By :Hadis/MINA
Ketua Umum , Prof.Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA. (Foto :Hadis/MINA)

Jakarta, 30 Sya’ban 1436/17 Juni 2015 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Din Syamsudin mengapresiasi langkah Lukman Hakim Saifuddin yang terus berupaya mencari persamaan persepsi di kalangan umat Islam terkait kriteria .

Menurut Din Syamsudin yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah, upaya untuk menyatukan persepsi itu harus terus dilakukan.

“Upaya penyatuan harus kita lakukan. Bagi umat Islam, mengawali dan mengakhiri puasa sangat kuat dengan dimensi peribadahan. Makanya upaya penyatuan harus terus diupayakan,” terang Din Syamsudin saat memberikan keterangan pers usai mengikuti sidang penetapan (itsbat) awal Ramadlan 1436H/2015M, di Gedung Kemenag, Jakarta, Selasa (16/6) malam.

“Saya menghargai Menag yang sejak mendapat amanat sebagai menteri terus berupaya, bahkan berkunjung ke kantor ormas Islam untuk berupaya menyatukan persepsi terkait kriteria hilal,” tambahnya lagi.

Sebagaimana siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), KH. Din Syamsudin mengkui, MUI menyambut inisiatif dan upaya Mentei Agama.

MUI, lanjut KH Din Syamsudin, bahkan bersedia dan bertekad untuk melakukan pertemuan dan khalaqah yang lebih intensif agar seiring berjalannya waktu ada pandangan yang sama mengenai kriteria hilal.

Sambut

Pemerintah dalam sidang itsbat itu menetapkan, awal Ramadlan jatuh pada Kamis (18/06) mendatang. Kepada umat Islam, Ketum MUI itu mengucapkan selamat menyambut dan mengisi Ramadhan 1436H.

Din Syamsudin mengajak umat Islam untuk mengisi bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya.

“Mari kita manfaatkan Ramadhan ini untuk tazkiyatun nafs atau penyucian jiwa dari segala dosa yang kita lakukan selama setahun penuh. Dan taqwiyatun nafs atau penguatan diri agar di akhir Ramadhan tampil sebagai pribadi bertaqwa,” pesannya.

“Kedua hal ini kiranya menjadi orientasi keberagamaan umat Islam sehingga Ramadhan tidak hanya diisi rutinitas belaka tapi betul-betul masuk wilayah pemaknaan,” tambahnya.

Selain itu, KH Din Syamsudin juga mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum terklarifikasi. Sebab, menurutnya ajaran agama menganjurkan kita melakukan tabayyun atau klarifikasi.(T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0