Luksemburg, MINA – Pemerintah Luksemburg mengharapkan keuangan Islam di negaranya dapat menjadi pusat manajemen investasi tradisional dan lintas batas sebagai gerbang Eropa.
Media lokal Salaam Gateaway edisi Sabtu (21/7/2018) menyebutkan, sejak tahun 2009, Luksemburg yang berbatasan dengan negara-negara penting, seperti Prancis, Jerman dan Belgia, telah proaktif dalam mengembangkan industri keuangan Islam domestiknya.
Ini juga telah membudidayakan ekosistem yang menguntungkan untuk keuangan Islam terutama di ruang dana sukuk (obligasi syariah).
Keuangan Islam di negara itu juga menjelajahi hingga daerah-daerah di mana peraturan keuangan dan pajak dapat lebih akomodatif terhadap transaksi yang mematuhi syariah Islam.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Kelompok kerja pengaturan ekonomi Luksemburg menentukan bahwa kerangka peraturan keuangan yang ada di negaranya sudah familiar dengan keuangan Islami dan tidak memerlukan amandemen apa pun.
Terlebih dengan isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa, ada harapan bahwa Luksemburg akan mengambil alih posisi London sebagai pusat keuangan Islam untuk Barat dan pintu gerbang ke pasar Eropa.
Setelah voting Brexit, telah terjadi eksodus investasi ke Luksemburg di tengah kekhawatiran atas peraturan yang lebih ketat, pajak yang lebih tinggi dan kehilangan akses ke pasar Eropa.
Pergerakan ini lebih banyak terjadi di pasar modal utang, di mana beberapa obligasi telah dihapus dari Bursa Efek London dan terdaftar kembali di Luksemburg.
Investor Sukuk dari Malaysia dan Indonesia juga berpaling dari Inggris. Situasi serupa berlaku di ruang dana investasi. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)