Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci dalam Islam yang memiliki kedudukan istimewa berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadis. Sebagai tempat yang sarat nilai historis dan spiritual, Al-Aqsa bukan hanya sekadar bangunan fisik, melainkan simbol keyakinan dan kebangkitan umat Islam, antara lain sebagai berikut.
Pertama, Al-Qur’an menyebutkan Al-Aqsa secara eksplisit dalam Surah Al-Isra’ ayat 1: “Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Ayat ini menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah tujuan Isra’ Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum naik ke Sidratul Muntaha pada peristiwa Mikraj.
Kedua, Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam sebelum diubah ke arah Ka’bah di Mekkah. Selama 16 atau 17 bulan setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat melaksanakan shalat menghadap Baitul Maqdis. Keputusan pemindahan kiblat kemudian diabadikan dalam Surah Al-Baqarah ayat 144: “Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke langit. Maka Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai…” Hal ini menegaskan betapa pentingnya kedudukan Al-Aqsa dalam syariat Islam.
Ketiga, Al-Aqsa adalah salah satu dari tiga masjid yang dianjurkan untuk diziarahi berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Janganlah kalian bersusah payah untuk bepergian kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa.” (HR. Bukhari dan Muslim). Keutamaan ini menunjukkan bahwa Al-Aqsa memiliki nilai spiritual yang tinggi setara dengan dua masjid suci lainnya.
Baca Juga: Genjatan Senjata di Masa Nabi Muhammad
Keempat, kawasan di sekitar Masjid Al-Aqsa disebut sebagai “tanah yang diberkahi”. Dalam Surah Al-Anbiya ayat 71, Allah menyebutkan bahwa Palestina, tempat Al-Aqsa berdiri, adalah tanah yang penuh berkah: “Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk seluruh alam.” Konteks ayat ini memperkuat status tanah Palestina sebagai tanah yang istimewa.
Kelima, dari hadis juga diketahui bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memimpin shalat di Masjid Al-Aqsa dalam peristiwa Isra’ Mikraj. Pada saat itu, beliau menjadi imam bagi seluruh nabi dan rasul terdahulu. Peristiwa ini menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah simbol persatuan risalah kenabian dari zaman dahulu hingga Islam.
Keenam, perjuangan membebaskan Masjid Al-Aqsa dari penindasan dan penjajahan juga merupakan kewajiban umat Islam. Dalam sejarah, tokoh seperti Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Al-Aqsa dari tentara salib, yang menunjukkan pentingnya jihad dan pembelaan atas masjid ini.
Ketujuh, Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat yang dianjurkan untuk melakukan shalat karena pahalanya yang besar. Dari Abu Dzar RA, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali dibanding shalat di masjid lain, di Masjid Nabawi seribu kali, dan di Masjid Al-Aqsa lima ratus kali.” (HR. Ahmad). Hal ini menunjukkan keutamaan shalat di masjid ini dibandingkan masjid lainnya.
Baca Juga: Hubungan Kebakaran di Los Angeles dengan Gencatan Senjata di Gaza: Sebuah Perspektif Global
Kedelapan, Masjid Al-Aqsa menjadi simbol akhir zaman. Dalam berbagai riwayat hadis, disebutkan bahwa banyak peristiwa menjelang kiamat akan terjadi di wilayah Syam, termasuk di Palestina. Salah satu tanda besar kiamat adalah turunnya Nabi Isa AS di menara putih di Damaskus dan pembebasan Al-Aqsa dari kekuasaan zalim.
Kesembilan, Al-Aqsa juga dikenal sebagai tempat yang penuh doa dan pengabulan. Banyak riwayat menyebutkan bahwa doa yang dipanjatkan di Masjid Al-Aqsa memiliki keistimewaan khusus. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan keberkahan tempat ini.
Kesepuluh, Al-Aqsa menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas umat Islam. Permasalahan Al-Aqsa bukan hanya milik warga Palestina, melainkan milik seluruh umat Islam. Pembelaan terhadap masjid ini adalah bentuk nyata dari ukhuwah Islamiyah.
Kesebelas, kawasan Al-Aqsa adalah bagian dari warisan para nabi. Nabi Ibrahim AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, hingga Nabi Isa AS pernah menetap atau berdakwah di wilayah ini. Tempat ini menjadi saksi perjalanan spiritual para nabi yang diabadikan dalam Al-Qur’an.
Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Palestina: Harapan Baru atau Sekadar Jeda?
Keduabelas, Masjid Al-Aqsa menjadi tempat yang menghubungkan antara bumi dan langit dalam peristiwa Mikraj. Di sini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam memulai perjalanan menuju langit yang menjadi tonggak kewajiban shalat lima waktu.
Ketigabelas, pentingnya Al-Aqsa juga terkait dengan identitas dan peradaban Islam. Selama berabad-abad, peradaban Islam telah menjaga tempat ini dengan penuh perhatian. Banyak peninggalan arsitektur dan seni Islam di kawasan ini menjadi bukti kejayaan Islam di masa lalu.
Keempatbelas, penghormatan terhadap Al-Aqsa adalah bagian dari iman. Menjaga kesucian dan martabat tempat ini adalah bentuk ketaatan terhadap Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, setiap upaya merusak atau menguasai Al-Aqsa secara zalim harus ditentang oleh umat Islam.
Kelimabelas, Al-Aqsa adalah simbol harapan dan kebangkitan umat Islam. Selama masjid ini belum terbebas dari penindasan, umat Islam akan terus berjuang dan bersatu untuk membela kehormatan tempat suci ini. Al-Aqsa adalah pengingat bahwa keadilan dan kebenaran akan selalu menang pada akhirnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-40] Hidup di Dunia Hanya Sebentar
Dengan memahami keutamaan Al-Aqsa melalui perspektif Al-Qur’an dan hadis, umat Islam diharapkan dapat menjaga dan membela masjid ini dengan penuh kesadaran dan keimanan. Al-Aqsa bukan hanya warisan sejarah, melainkan simbol keimanan dan kebangkitan umat yang harus terus dijaga dan dilestarikan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mengatasi Kesulitan Sesama