Oleh: Ali Farkhan Tsani, Da’i Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor dan Redaktur Senior Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Menyembelih hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah, serta pada hari-hari Tasyrik 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, merupakan amal shalih yang paling utama bagi seorang Muslim yang memiliki kemampuan pada waktu itu.
Ini karena berbagai keutamaan berqurban bagi Muslim yang mengamalkannya. Di antara keutamaan berqurban adalah:
- Memenuhi Perintah Allah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
إِنَّآ أَعۡطَيۡنَـٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ (١) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ (٢) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ (٣)
Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (Q.S. Al-Kautsar [108]: 2).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung, yaitu shalat (Idul Adha) dan menyembelih qurban. Dua ibadah tersebut menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa perlu kepada Allah, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.
Ibnu Taimiyyah menambahkan, Ibadah harta benda yang paling mulia pada hari Raya Idul Adha adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat ‘id.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
- Sebagai Syi’ar Islam
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلِڪُلِّ أُمَّةٍ۬ جَعَلۡنَا مَنسَكً۬ا لِّيَذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلۡأَنۡعَـٰمِۗ فَإِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬ فَلَهُ ۥۤ أَسۡلِمُواْۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُخۡبِتِينَ (٣٤)
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (Q.S. Al Hajj [22]: 34).
- Mengikuti Jejak Nabi Ibrahim
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡىَ قَالَ يَـٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلۡمَنَامِ أَنِّىٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَـٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ (١٠٢) فَلَمَّآ أَسۡلَمَا وَتَلَّهُ ۥ لِلۡجَبِينِ (١٠٣)وَنَـٰدَيۡنَـٰهُ أَن يَـٰٓإِبۡرَٲهِيمُ (١٠٤) قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا كَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١٠٥)إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ ٱلۡبَلَـٰٓؤُاْ ٱلۡمُبِينُ (١٠٦) وَفَدَيۡنَـٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيمٍ۬ (١٠٧)
Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu,, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (Q.S. Ash Shaffat [37]: 102-107).
- Amalan Paling Utama Idul Adha
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Artinya: “Tidak ada amal yang lebih utama pada hari-hari (tasyriq) ini selain berqurban.” Para sahabat berkata, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi” (HR Bukhari dari Ibnu Abbas).
- Kebaikan Setiap Helai Rambut
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka bertanya, “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah Shallalhu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
- Ciri Keislaman Seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Artinya: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat ‘id kami.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
- Ibadah Paling Disukai Allah
Dari Aisyah, Rasulullah Shallalhu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).
- Membawa Misi Kepedulian
Rasulullah Shallalhu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
اَيَّامُ التَّشْرِيْقِ اَيَّامُ اَكْلٍ وَ شُرْبٍ وَ ذِكْرِ اللهِ
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Artinya: “Hari Raya Qurban (tasyrik) adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah.” (HR Muslim).
- Manumbuhkan Kegemaran Bershadaqah
Dengan berqurban dari sebagian harta yang kita miliki dan adanya kemampuan pada hari-hari qurban, dapat menumbuhkan kegemaran bershadaqah pada orang lain.
Daging-daging yang dimakan oleh saudara-saudara kita dari hewan qurban yang dibagikan. Tentu akan menjadi santapan istimewa minimal setahun sekali bagi kauh dhuafa khususnya. Dan ini diharapkan bukan hanya pada hari Raya Idul Adha kita berkorban / bershadaqah untuk orang lain, tapi juga pada hari-hari lainnya.
Sebab kegemaran bershadaqah merupakan tanda iman kita pada Allah.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
وَ الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ
Artinya : “Dan shadaqah itu merupakan bukti.” (H.R. Muslim).
Imam An-Nawawi mengatakan, “Shadaqah adalah Bukti”, artinya adalah bukti dari kejujuran iman dan keikhlasan seseorang yang terlihat dari bagaimana ia gemar bershadaqah.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
- Membantu Perjuangan Warga Palestina
Ini apabila qurban yang kita tunaikan dapat dikirim ke saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan daripada sekitar kita, misalnya dikirim ke Palestina sana.
Sekitar kita mungkin juga kekurangan, tapi masih bisa makan walau kekurangan juga. Namun saudara-saudara kita di Palestina, Suriah, Rohingya, dan di tempat-tempat lainnya yang tertidas. Tentu mereka lebih memerlukannya.
Maka, patut diapresiasi apa yang dilakukan dan dikoordinir oleh Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) yang menyelenggarakan qurban untuk warga Gaza Palestina.
Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
Ketua Umum AWG, Agus Sudarmaji mengatakan bahwa tahun 2016 ini merupakan program qurban AWG yang ke-6 kalinya bagi warga Palestina di Jalur Gaza dengan perolehan jumlah hewan kurban yang bervariasi setiap tahunnya.
Dia mengharapkan masyarakat Muslim Indonesia dapat berqurban bagi saudara-saudara di Gaza yang masih terblokade itu.
Semoga kita mendapatkan berbagai keutamaan atas ibadah qurban pada hari Raya Idul Adha ini, semata-mata karena Allah. Aamiin. (P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam