وَهُوَ شَهْرُ اَوَّلُهُ رَحْمَةٌ وَاَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَاَخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
“Dan dia (Ramadhan) adalah bulan yang permulaanya rahmat, dan pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka”.
مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوْكِهِ فِيْهِ غَفَرَ اللهُ وَاعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa yang meringankan beban budaknya di dalam bulan Ramadhan, Allah mengampuninya dan memerdekakan-nya dari api neraka”.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
وَاسْتَكْثِرُوْا فِيْهِ مِنْ اَرْبَعِ خِصَالٍ خِصْلَتَيْنِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ وَخِصْلَتَيْنِ لاَ غِنَاءَ بِكُمْ عَنْهُمَا فَاَمَّاالْخِصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ فَشَهَادَةُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَتَسْتَغْفِرُوْ نَهُ وَاَمَّاالْخِصْلَتَانِ اللَّتَانِ لاَ غِنَاءَبِكُمْ عَنْهُمَا فَتَسْئَالُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ وَتَعُوْذُوْنَ مِنَ النَّارِ
“Perbanyaklah dalam bulan (Ramadhan) itu empat perkara, dua perkara untuk kamu mencari keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi yang kamu sangat perlu padanya. Adapun dua perkara yang kamu mencari keridhaan Allah dengannya ialah mengucapkan kalimat tauhid dan istighfar :
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله اَسْتَغْفِرُالله
”Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, aku memohon ampunan Allah”
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Sedangkan dua perkara lagi yang kamu sangat perlu dan berhajat kepadanya ialah :
اِنِّيْ اَسْئَلُكَ الْجَنَّةَ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ
”Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu syurga, dan aku berlindung kepada-Mu dari api neraka”.
اَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَاَهْلاً جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِالبَرَكَاتِ فَاكْرِمْ بِهِ مِنْ رَائِرٍ هُوَ اَتٍ
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Artinya : “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu”. (H.R. Ath-Thabrani).
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ كَتَبَ اللّهُ عَلَيْكُمْ صِيَا مُهُ فِيْهِ تُفْتَحُ اَبْوَابَ الجِنَانِ وَتُغْلَقُ اَبْوَابُ الجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرُ هَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya : “Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkati. Allah telah mewajibkan atas kalian shaum padanya. Di dalamnya dibuka lebar-lebar pintu-pintu surga, dan dikunci rapat-rapat pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syaithan-syaithan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebajikan pada malam itu, berarti diharamkan baginya segala rupa kebajikan”. (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Al-Baihaqi, dari Abu Hurairah).
أُعْطِيَتْ أُمَّتِي خَمْسَ خِصَالٍ فِي رَمَضَانَ لَمْ تُعْطَهَا أُمَّةٌ قَبْلَهُمْ خُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ وَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يُفْطِرُوا وَيُزَيِّنُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ ثُمَّ يَقُولُ يُوشِكُ عِبَادِي الصَّالِحُونَ أَنْ يُلْقُوا عَنْهُمْ الْمَئُونَةَ وَالْأَذَى وَيَصِيرُوا إِلَيْكِ وَيُصَفَّدُ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ فَلَا يَخْلُصُوا إِلَى مَا كَانُوا يَخْلُصُونَ إِلَيْهِ فِي غَيْرِهِ وَيُغْفَرُ لَهُمْ فِي آخِرِ لَيْلَةٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَهِيَ لَيْلَةُ الْقَدْرِ قَالَ لَا وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرَهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Artinya : “Telah diberikan kepada umatku di bulan Ramadhan lima perkara, yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi sebelumku; Pertama : Di permulaan Ramadhan Allah melihat kepada umatku, barang siapa Allah melihat kepadanya, niscaya tidak diazab selama-lamanya. Kedua : Bau mulut mereka waktu petang hari lebih wangi di sisi Allah daripada parfum kasturi. Ketiga : Para malaikat memohonkan ampunan untuk mereka pada setiap hari dan malam. Keempat : Allah menyuruh kepada surga-Nya serta berkata kepadanya, “Bersiaplah dan berhiaslah kamu untuk hamba-hamba-Ku yang shaum. Mereka hampir beristirahat dari kepayahan dunia, menuju kenegeri-Ku dan kemulian-Ku. Kelima : Pada akhir malam Ramadhan, Allah mengampuni semua dosa mereka.”Seorang sahabat bertanya, “Apa itu Lailatul Qadar, Ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Tidak! Apakah engkau tidak mengetahui terhadap orang-orang yang bekerja, bahwa bila mereka telah selesai, pasti dibayar upah-upah mereka”. (H.R.. Ahmad dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ النَّارِ وَتُصَفَّدُ فِيهِ الشَّيَاطِينُ وَيُنَادِي فِيهِ مُنَادٍ كُلَّ لَيْلَةٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ هَلُمَّ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ حَتَّى يَنْقَضِيَ رَمَضَانُ
Artinya : “(Di bulan Ramadan) ditutup pintu-pintu neraka, dibuka pintu-pintu syurga, dan dibelenggu syaitan-syaitan. Dan (malaikat) selalu menyeru setiap malam : Wahai orang-orang yang mencari kebaikan bergembiralah! Wahai orang-orang yang mencari kejelekan berhentilah! Seruan ini terus didengungkan sampai akhir Ramadan.” (H.R. Ahmad).
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Artinya : “Shalat lima waktu, dan shalat Jum’at sampai shalat Jum’at berikutnya, dan Ramadan sampai Ramadhan berikutnya, adalah penutup dosa-dosa di antara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi.” (H.R.Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Begitu mulianya dan berbagai keutamaan yang terkandung di dalam bulan Ramadhan, kalau kita tahu tentu akan menginginkan bahwa semua bulan adalah Ramadhan.
Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam bersabda :
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِيْ هَذاالشَّهْرِ مِنَ الْخَيْرَاتِ لَتَمَنَّوْا اَنْ يَكُوْنَ رَمَضَانُ السَّنَةَ كُلَّهَا
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Artinya : “Sekiranya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan yang terkandung di dalam Ramadhan ini, tentulah mereka mengharapkan supaya Ramadhan itu berlangsung sepanjang tahun”.
2. Amalan-Amalan di Bulan Ramadhan
Di samping melaksanakan shaum Ramadhan pada siang harinya, dan mendirikan shalat lail (tarawih) pada malam harinya sepanjang bulan Ramadhan, amalan-amalan yang dilakukan selama bulan Ramadhan antara lain
1) Giat Bertadarrus Al-Quran.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Hal ini mengingat pada bulan Ramadhanlah Al-Quran diturunkan, sesuai firman-Nya :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya : “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). ” (Q.S. Al-Baqarah / 2 : 185).
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Artinya : “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam orang yang paling dermawan, dan lebih-lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, kemudian Malaikat Jibril menjumpainya setiap malam Ramadhan untuk bertadarus Al-Quran, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun tampak lebih dermawan lagi dalam berbuat kebaikan (sepanjang bulan Ramadhan) melebihi cepatnya angin bertiup.” (H.R. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).
Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam bersabda :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
Artinya : “Shaum dan Qur’an itu memintakan syafa’at untuk seseorang di hari Kiamat nanti. Shaum berkata: Wahai Rabbku, aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafa’at baginya. Dan berkata pula Al-Qur’an : Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari (karena membacaku), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memintakan syafaat.” (H.R.. Ahmad dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘Anhu).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
Karena itu marilah kita mencoba memaksimalkan peluang bulan suci Ramadhan ini dengan membaca dan bertadarrus Al-Quran. Kita jadikan Ramadhan sebagai bulan interaksi dan komunikasi intensif antara kita sebagai makhluk-Nya yang serba dha’if dengan Allah Sang Khaliq yang Maha Kuat.
Tidak lain karena mengingat bahwa Al-Quranul Karim adalah bacaan yang paling mulia, karena ia merupakan kalam Allah Yang Maha Mulia, dibawa oleh malaikat yang mulia Jibril Alaihis Salam, diterima oleh Rasul-Nya yang mulia Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam, awal mula diturunkan pun pada bulan paling mulia yakni bulan suci Ramadhan. Diimani dan diikuti oleh umatnya yang mulia, yakni umat Islam.
Karena itu, orang yang mengetahui kemuliaan Al-Quran, ia pasti akan mencintanya, membacanya, menghayati kandungan isinya, berusaha menghafal ayat demi ayat-Nya, dan yang paling pokok adalah berusaha mengamalkannya secara keseluruhan kaaffaah (totalitas) dalam kehidupan sehari-hari.
Karena Al-Quran sebagai bacaan yang mulia itulah, maka seorang muslim yang membacanya pun akan mendapatkan pahala dari huruf demi huruf yang dibacanya.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ قَرَ أََ حَرْفًا مِنْ كِتَابِاللّهِ تَعَالَى فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا . لاَ اَقُوْلُ “الم” حَرْفٌ : وَلَكِنْ اَلِفٌ حَرْفٌ وَ لاَ مٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ .
Artinya : “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).
Pada hadits lain disebutkan :
اَلَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْآَنَ وَهُوَ مَا هِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ. وَالَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْ آَنَ وَهُوِ يَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَآقٌّ لَهُ اَجْرَانِ
Artinya : “Orang yang mahir membaca Al Qur’an, ia akan bersama para malaikat mulia yang selalu berbakti. Adapun orang yang membaca Al Qur’an dan bacaannya belum bagus dan merasa kesulitan, ia akan memperoleh dua pahala.” (HR Muslim)
Untuk itu, sesuai dengan namanya, AL-QURAN adalah bacaan, maka kita sendirilah yang menjadikan AL-QURAN itu menjadi AL-QURAN bagi diri kita sendiri. Bagi orang yang melalaikan AL-QURAN sebagai bacaan, berarti ia sendiri telah menghilangkan AL-QURAN itu sendiri dalam kehidupannya. Na’udzubillahi min dzalik. Dan sekali lagi,. Kehdairan Ramadhan merupakan berkah tersendiri bagi kita untuk membaca Al-Quran minimal sampai khatam satu kali. Al-Quran terdiri dari 30 juz, maka untuk khatam satu bulan Ramadhan, kita upayakan satu juz tiap hari. Insya Allah.
Khalifah Umar bin Khattab menegur kita dalam nasihatnya, “Alangkah merugi bila hari itu seseorang tidak membaca Al-Quran.”
“Tiada hari tanpa membaca Al-Quran,” begitu kira-kira salah satu motto hidup kita sebagai seorang muslim. Apalagi pada bulan suci Ramadhan. Marilah kita sayangi jiwa kita, kita suburkan hati kita, dengan siraman ayat-ayat Al-Quran, kita basahi bibir, lidah, dan tenggorokan kita dengan firman-firman-Nya. Biarkanlah kalam-kalam suci itu mengalir ke dalam desah nafas kita, dalam aliran darah merah kita, menggumpal menjadi daging. Memang pada awalnya berat, tetapi insya Allah kalau diawali dengan niat yang kuat, tekad bulat untuk melaksanakannya, Allah akan menolong kita.
2) Memperbanyak Doa.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
ثَلَاثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالاِْمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Artinya : “Ada tiga macam orang yang doanya tidak ditolak, dan orang yang shaum hingga berbuka,imaam yang adil ,dan orang yang didzalimi ,diangkat oleh Allah sampai di bawah awan di hari kiamat nanti, dan dibukakan baginya semua pintu langit,lalu Allah berfirman : demi Kemuliaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.” (H.R. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
اِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةً مَا تُرَدُّ
Artinya :”Sesungguhnya bagi orang yang shaum pada saat berbukanya terdapat doa yang tidak tertolak”. (H.R. Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘Anhu).
Doa-doa pada bulan Ramadhan, antara lain :
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله اَسْتَغْفِرُالله
اِنِّيْ اَسْئَلُكَ الْجَنَّةَ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ
Artinya : ”Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, aku memohon ampunan Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu syurga, dan aku berlindung kepada-Mu dari api neraka”. (H.R. Ibnu Khuzaimah dari Salman Al-Faris Radhiyallahu ‘Anhu).
Pada malam-malam Ramadhan menyambut Lailatul Qadar, memperbanyak doa :
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya : “Ya Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, suka memaafkan, maka maafkanlah aku”. (H.R. Ibnu Majah dan Ahmad dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha)
Apabila berbuka shaum maka membaca doa :
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Artinya : “Ya Allah bagi-Mu aku shaum, dan atas rezki-Mu aku berbuka”. (H.R. Abu Dawud).
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Artinya : :Telah hilang rasa dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah nyata pahala, atas kehendak Allah”. (H.R. Abu Dawud dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhu).
Serta doa-doa lainnya, terutama yang terdapat di dalam Al-Quran dan Al-Hadits, dan doa-doa selainnya yang sesuai dengan syariat. Doa untuk kebaikan diri dan keluarga, serta lebih khusus lagi doa bagi kemenangan Islam dan Muslimin, serta kekuatan jiwa raga saudara-saudara kita di kawasan Masjid Al-Aqsha Palestina, Gaza, Afghanistan, Iraq, Libanon, dan di manapun berada. Amin.
Ada beberapa doa di dalam Al-Quran yang dapat kita panjatkan kepada-Nya, wabil khusus pada bulan suci Ramadhan ini. Antara lain :
- Doa memohon kebaikan dunia akhirat (QS Al-Baqarah / 2 : 201).
- Doa memohon jangan diberikan beban yang terlalu berat (QS Al-Baqarah / 2 : 286).
- Doa memohon keteguhan jiwa dan tidak mudah condong dalam kesesatan (QS Ali Imran / 3 : 8).
- Doa memohon wafat dalam keadaan syahid (QS Ali Imran / 3 : 53).
- Doa memohon ampun, doa Nabi Adam ‘Alaihis Salam (QS Al-A’raf : 23).
- Doa memohon diberi kesabaran (QS Al-A’raf / 7 : 126 dan 250).
- Doa memohon petunjuk yang lurus (QS Al-Kahfi / 18 : 10).
- Doa memohon memiliki keluarga yang menyejukkan jiwa (QS Al-Furqan / 25 : 74).
- Dan masih banyak lagi doa-doa di dalam Al-Quran, juga di dalam Al-Hadits.
3) Gemar bershadaqah untuk orang lain (dermawan) :
فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya : “Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan dalam berbuat kebaikan (pada bulan Ramadhan) melebihi cepatnya angin bertiup.” (H.R. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصَّوْمُ وَالصَّدَقَةُ
Artinya : “Fitnah seseorang terdapat pada keluarganya sendiri, harta bendanya,dan tetangganya. Semuanya itu dapat dihapus dengan shalat, shaum, dan shadaqah”. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu).
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
Artinya : “Barangsiapa yang memberi makan berbuka shaum, maka ia memperoleh pahala sama dengannya, hal tersebut tidak mengurangi pahala orang yang shaum barang sedikitpun.” (H.R. Ahmad dari Zaid Ibnu Khalid Al-Juhani Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu).