Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keutamaan Haji: Pahala dan Kedudukan Mulia di Sisi Allah

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - Senin, 12 Mei 2025 - 23:00 WIB

Senin, 12 Mei 2025 - 23:00 WIB

37 Views

Ilustrasi

IBADAH haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Haji bukan sekadar perjalanan fisik menuju Tanah Suci, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang sarat makna. Dalam pelaksanaannya, haji menyimbolkan kepatuhan, penghambaan total, dan penyerahan diri secara mutlak kepada Allah Ta’ala. Keutamaan haji begitu besar hingga Allah menempatkan ibadah ini pada kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam.

Haji Sebagai Pembersih Dosa

Salah satu keutamaan haji yang paling utama adalah penghapusan dosa. Dalam hadis sahih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang berhaji karena Allah, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa haji yang mabrur mampu menghapus seluruh dosa-dosa yang telah lalu, menjadikan pelakunya kembali suci sebagaimana bayi yang baru lahir. Ini adalah karunia besar yang tidak diberikan kecuali kepada mereka yang bersungguh-sungguh dalam berhaji dengan niat ikhlas karena Allah.

Haji Setara dengan Jihad

Dalam Islam, jihad fi sabilillah memiliki keutamaan yang luar biasa. Namun, bagi kaum wanita yang tidak dibebani kewajiban jihad fisik, Rasulullah memberikan kabar gembira bahwa haji adalah bentuk jihad mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jihad kalian (para wanita) adalah haji.” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Pelanggaran Zionis terhadap Konvensi Jenewa

Ini menunjukkan bahwa ibadah haji memiliki nilai perjuangan yang tinggi, setara dengan pengorbanan di medan perang demi membela agama Allah.

Haji Mabrur, Tidak Ada Balasan Kecuali Surga

Keutamaan lain dari haji adalah janji surga bagi mereka yang melaksanakannya dengan benar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Haji yang mabrur itu tidak ada balasan yang pantas baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, yang tercermin dari perubahan akhlak dan perilaku setelah pulang dari Tanah Suci. Mereka yang kembali dari haji dan memperbaiki diri menunjukkan bahwa hajinya tidak hanya ritual semata, tetapi juga berhasil mengukir transformasi spiritual yang hakiki.

Haji Menghapus Kemiskinan dan Dosa

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Laksanakanlah haji dan umrah secara berulang, karena keduanya menghapuskan kemiskinan dan dosa sebagaimana api menghilangkan karat dari besi.” (HR. Tirmidzi).

Baca Juga: Masjidil Aqsa, Lambang Kehormatan Umat Islam yang Terluka

Hadis ini menunjukkan bahwa haji bukan hanya memberi keuntungan ukhrawi, tetapi juga membawa berkah duniawi. Dengan niat yang benar dan tawakal kepada Allah, haji menjadi sebab dibukanya pintu rezeki dan diangkatnya kesulitan hidup.

Tamu Allah yang Dimuliakan

Orang-orang yang berhaji disebut sebagai tamu-tamu Allah. Mereka mendapat sambutan dan pemuliaan dari Allah Ta’ala. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji dan orang yang berumrah adalah tamu-tamu Allah. Dia memanggil mereka dan mereka memenuhi panggilan-Nya. Maka apabila mereka memohon kepada-Nya, Allah akan mengabulkannya.” (HR. Ibnu Majah).

Status sebagai tamu Allah adalah kedudukan yang sangat mulia. Setiap doa, rintihan, dan permintaan di Tanah Suci akan lebih dekat untuk dikabulkan karena pelakunya berada dalam momen istimewa di hadapan Allah.

Kesempatan Menyatukan Umat

Haji juga menjadi momentum penyatuan umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Di tanah haram, tidak ada perbedaan status, warna kulit, atau kebangsaan. Semua berpakaian ihram yang sama, berdiri sejajar, dan mengucapkan talbiyah yang sama. Haji mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi persamaan, kesederhanaan, dan persaudaraan.

Baca Juga: Zionis Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Genosida, Dunia Tak Berdaya

Ibadah haji adalah kesempatan emas yang hanya datang sekali atau beberapa kali dalam hidup. Maka, mereka yang telah diberi kemampuan hendaknya segera melaksanakannya dan menjaga niat semata-mata karena Allah SWT. Keutamaan haji bukan hanya terletak pada perjalanan ke Makkah, tetapi pada perubahan jiwa dan peningkatan iman setelahnya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang berkesempatan meraih haji yang mabrur dan memperoleh kedudukan mulia di sisi-Nya. Aamiin.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pesan Surah As-Syuraa: Persatuan Bukti Keimanan, Perpecahan Bukti Kemusyrikan

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia