Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keutamaan Haji: Penyempurna Iman dan Pilar Kekuatan Umat

Widi Kusnadi Editor : Rana Setiawan - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

19 Views

Imaam Yakhsyallah Mansur (Photo: dok MINA)

Jakarta, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur mengungkapkan pandangannya tentang keutamaan ibadah haji, bahwa haji bukan hanya rukun Islam terakhir, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan sosial yang luar biasa, menjadikannya salah satu ibadah yang paling dahsyat dalam Islam.

“Haji disebut secara khusus dalam Al-Qur’an, bahkan hingga menjadi nama sebuah surah, yaitu Surah Al-Hajj. Hal ini menunjukkan kedudukannya yang istimewa dalam Islam,” ujar Imaam Yakhsyallah dalam tausiyahnya secara hybrid kepada calon jamaah haji berpusat di Aula Muhiddin Hamidy, Kompleks Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Senin (5/5).

Kegiatan yang digelar Kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIH) Al-Fatah ini diikuti oleh calon jamaah haji dari berbagai wilayah dan asatidz Ponpes Al-Fatah.

Imaam Yakhsyallah juga menambahkan bahwa haji kerap disejajarkan dengan jihad, terutama bagi kaum perempuan, yang menjadikannya sebagai salah satu bentuk pengabdian tertinggi kepada Allah.

Baca Juga: Haji dan Transformasi Indonesia, Meraih Puncak Kebaikan

Haji adalah penyempurna dari seluruh rukun Islam. Prosesnya melibatkan ribuan bahkan jutaan umat manusia dari berbagai penjuru dunia, menciptakan sebuah manifestasi kolosal iman dan kepatuhan kepada Allah.

“Dalam ibadah haji, kita melihat bagaimana umat Islam bersatu, melaksanakan serangkaian ritual yang sarat makna, meski di tengah tantangan besar seperti persyaratan yang ketat dan kondisi fisik yang tidak ringan,” jelasnya.

Imaam Yakhsyallah juga menyoroti dua pilar utama kekuatan umat Islam. Menurutnya, keduanya mencerminkan solidaritas dan kekuatan umat yang jika dijalankan dengan tulus dan ikhlas, mampu menjadi kekuatan besar.

Ia mengingatkan agar niat menjalankan haji tidak tercampur dengan tujuan duniawi seperti pencitraan diri.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Senin Ini Berawan, Sebagian Berpotensi Hujan Ringan

Selain itu, perhatian terhadap Masjidil Haram juga harus seimbang dengan perhatian terhadap Masjidil Aqsa.

“Kedua masjid ini memiliki nilai spiritual dan historis yang tinggi. Kepedulian terhadap keduanya adalah cerminan dari kepedulian kita terhadap kemuliaan agama ini,” tegasnya.

Dengan pesan-pesan ini, Imaam Yakhsyallah mengajak umat Islam untuk menjadikan haji sebagai momentum refleksi diri, memperkuat iman, dan mempererat solidaritas umat.

Ibadah haji, menurutnya, bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, membawa dampak besar bagi individu dan umat secara keseluruhan. []

Baca Juga: Guru Besar UNY Paparkan Pentingnya Pahami Sejarah untuk Bebaskan Palestina

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jamaah Haji Indonesia Diminta Simpan Alamat Hotel dan Manfaatkan Waktu di Masjid Nabawi

Rekomendasi untuk Anda