Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin memuliakan kaum wanita dan memberikan mereka peran penting dalam kehidupan. Dalam Al-Qur’an dan Hadis, wanita Muslimah digambarkan memiliki keutamaan khusus yang jika diikuti akan membawa kemuliaan di dunia dan akhirat. Sifat-sifat mulia ini bukan hanya menjadi pedoman dalam menjalani hidup sehari-hari, tetapi juga menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Pertama, sifat yang paling mendasar bagi Muslimah adalah ketakwaan kepada Allah. Dalam Surah Al-Ahzab ayat 35, Allah memuji kaum perempuan yang bertakwa, beriman, dan taat. Ketakwaan ini menuntut seorang Muslimah untuk senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, baik dalam hal ibadah, muamalah, maupun peran sosialnya. Ketakwaan juga mencakup kesadaran bahwa setiap amal perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Sifat kedua yang sangat dianjurkan adalah kesabaran. Dalam berbagai ayat Al-Qur’an, seperti Surah Al-Baqarah ayat 153, Allah memuji orang-orang yang sabar dan menjanjikan pertolongan serta ganjaran yang besar bagi mereka. Kesabaran bagi seorang Muslimah adalah kemampuan untuk tetap teguh menghadapi ujian kehidupan, baik dalam mengurus keluarga, mendidik anak-anak, maupun dalam menjaga kehormatannya. Kesabaran adalah tanda kekuatan iman seorang Muslimah.
Selain itu, sifat qana’ah atau merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah adalah salah satu keutamaan yang sangat penting bagi Muslimah. Dalam Hadis, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa kekayaan sejati bukanlah banyaknya harta, tetapi hati yang merasa cukup. (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan qana’ah, seorang Muslimah akan lebih fokus pada kehidupan akhirat dan tidak terjebak pada kemewahan dunia. Ini akan menjaga hatinya dari kecemburuan dan ketamakan.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Bahagia: Kunci Kesuksesan Muslimah di Rumah
Ketaatan kepada suami dalam perkara yang tidak melanggar syariat juga merupakan salah satu sifat yang dianjurkan dalam Islam. Dalam Hadis, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika seorang istri mendirikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka dia akan masuk surga melalui pintu mana pun yang dia kehendaki.” (HR. Ahmad). Ketaatan ini harus didasari oleh niat ikhlas untuk mencari ridha Allah Ta’ala, bukan semata-mata demi kewajiban sosial.
Sifat menjaga kehormatan atau iffah menjadi salah satu keutamaan utama bagi seorang Muslimah. Allah Ta’ala berfirman dalam Surah An-Nur ayat 31 bahwa seorang Muslimah harus menjaga pandangan dan auratnya. Iffah mencakup menjaga diri dari hal-hal yang dapat merusak kehormatan, baik secara fisik maupun moral. Ini termasuk dalam menjaga interaksi dengan lawan jenis dan berhati-hati dalam perilaku sehari-hari agar senantiasa sesuai dengan ajaran Islam.
Keutamaan berikutnya adalah sifat kasih sayang yang harus dimiliki oleh seorang Muslimah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari). Kasih sayang yang dimiliki seorang Muslimah terutama dalam perannya sebagai ibu dan istri, menjadi sumber kebahagiaan dalam keluarga. Dengan sifat kasih sayang, seorang Muslimah akan mendidik anak-anaknya dengan kelembutan, membimbing mereka untuk tumbuh menjadi generasi yang bertakwa.
Sifat dermawan atau suka bersedekah juga termasuk keutamaan yang dianjurkan bagi seorang Muslimah. Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman bahwa harta yang disedekahkan di jalan-Nya akan dilipatgandakan (Surah Al-Baqarah ayat 261). Seorang Muslimah yang dermawan tidak hanya memperkaya dirinya dengan pahala, tetapi juga menebarkan manfaat kepada orang lain, sehingga ia menjadi bagian dari masyarakat yang peduli dan saling membantu.
Baca Juga: Peran Muslimah di Akhir Zaman: Ibadah, Dakwah, dan Keluarga
Di samping itu, seorang Muslimah harus menjaga lisannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim). Muslimah yang menjaga lisannya dari perkataan yang sia-sia, ghibah, dan fitnah adalah Muslimah yang menunjukkan akhlak yang mulia. Menjaga lisan berarti menghindari segala hal yang dapat menyakiti orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhirnya, kemuliaan seorang Muslimah terletak pada kemampuan menjaga amanah dan tanggung jawabnya. Dalam kehidupan berumah tangga, seorang Muslimah diberi tanggung jawab besar sebagai pengatur rumah tangga dan pendidik bagi anak-anaknya.
Dalam Hadis, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari). Amanah ini harus dijaga dengan baik karena ia adalah bentuk ibadah yang besar di sisi Allah Ta’ala.
Dengan meneladani sifat-sifat mulia yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Hadis, seorang Muslimah akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat. Sifat-sifat ini menjadi inspirasi bagi setiap Muslimah untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan syariat, dan membawa dirinya lebih dekat kepada ridha Allah Ta’ala.[]
Baca Juga: Kesabaran Seorang Istri
Mi’raj News Agency (MINA)