Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kewajiban Berbakti kepada Orangtua

Bahron Ansori Editor : Rudi Hendrik - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Bakti kepada orang tua adalah bagian dari wujud benarnya iman kepada Allah (foto: ig)

KETAHUILAH bahwa setelah kewajiban seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya, kewajiban terbesar berikutnya adalah berbakti kepada kedua orangtua. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah, “Sembahlah Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua.” (Qs. An-Nisa: 36)

Dalam ayat lain, Allah juga berfirman, “Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan kesulitan.” (Qs. Al-Ahqaf: 15)

Ayat-ayat ini menegaskan betapa besar pengorbanan orangtua, terutama ibu, dalam membesarkan anaknya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seorang anak membalas jasa orangtua dengan berbakti kepada mereka. Orang yang berakal tentu tidak akan melupakan kebaikan seseorang yang telah berjasa kepadanya, apalagi sampai menyakiti mereka. Maka, betapa tidak pantasnya jika seorang anak melupakan atau bahkan menyakiti orangtuanya yang telah berkorban begitu banyak, bahkan mempertaruhkan nyawa demi anaknya.

Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua

Baca Juga: 7 Rahasia Hidup Bertetangga dalam Islam

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga menegaskan betapa besarnya keutamaan berbakti kepada orangtua. Bahkan, dalam sebuah hadits shahih, amalan ini lebih utama dibandingkan jihad di jalan Allah.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?’ Beliau menjawab, ‘Shalat pada waktunya.’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Berbakti kepada orangtua.’ Aku bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa bakti kepada orangtua adalah amalan yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah.

Berbakti kepada Orangtua Tanpa Syarat

Baca Juga: Doa Berlindung dari Empat Perkara

Kewajiban berbakti kepada orangtua tidak bergantung pada keadaan mereka, bahkan meskipun mereka dalam keadaan kafir. Allah berfirman, “Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak kamu ketahui, maka janganlah kamu menaati mereka. Namun, tetaplah perlakukan mereka dengan baik di dunia.” (Qs. Luqman: 15)

Ayat ini mengajarkan bahwa sekalipun orangtua berada dalam kesesatan, anak tetap harus memperlakukan mereka dengan baik dan menghormati mereka.

Cara Berbakti kepada Orangtua

Ada banyak cara untuk berbakti kepada orangtua, baik melalui perkataan, perbuatan, maupun harta.

Baca Juga: Kutamaan Lailatul Qadar, Tadabbur Surat Al-Qadar

  1. Dengan Ucapan: Berbicara dengan sopan, lembut, dan tidak menyakiti hati mereka.
  2. Dengan Perbuatan: Membantu memenuhi kebutuhan mereka, meringankan beban mereka, serta menaati perintahnya selama tidak bertentangan dengan syariat.
  3. Dengan Harta: Membantu secara finansial dan memberikan nafkah sesuai kemampuan.

Bakti kepada orangtua juga tidak berhenti ketika mereka meninggal. Seorang anak masih bisa mendoakan mereka, bersedekah atas nama mereka, menunaikan ibadah haji atau umrah untuk mereka, serta melunasi utang-utang mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Selain itu, menjaga silaturahmi dengan kerabat dan teman-teman orangtua juga merupakan bentuk bakti kepada mereka setelah wafat.

Dengan memahami betapa pentingnya berbakti kepada orangtua, marilah kita berusaha menjadi anak yang senantiasa menghormati, menyayangi, dan mendoakan mereka, baik ketika mereka masih hidup maupun setelah mereka wafat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Jama’ah dalam Perspektif Sejarah Islam

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom