Kewajiban Menjaga Masjid Al-Aqsa (Oleh: Ali Farkhan Tsani)

Oleh : , Duta Al-Quds Internasional, Redaktur Senior MINA (Mi’raj News Agency)

Opini media global secara bertahap tanpa terasa mulai mengalihkan masalah Masjid Al-Aqsa dari masalah umat Islam, menjadikannya ke masalah bangsa Arab. Kemudian media mereduksinya menjadi masalah lokal Palestina.

Kemudian lagi kini malah mencoba menyelesaikan masalah ini dengan menjadikannya hanya masalah antara beberapa faksi Palestina dengan pendudukan Israel.

Padahal, berbicara soal masjid, apalagi ini Masjid Al-Aqsa yang Allah sebut namanya di dalam firman-Nya, dalam peristiwa  mukjiat Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebagaimana firman-Nya:

 سُبۡحَـٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلاً۬ مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِى بَـٰرَكۡنَا حَوۡلَهُ ۥ لِنُرِيَهُ ۥ مِنۡ ءَايَـٰتِنَآ‌ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ

Artinya: ”Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS Al-Isra [17]: 1).

Seharusnya menjadi perhatian semua Muslim yang menjadi pemilik tempat ibadah yang utama tersebut. Terlebih karena dari tinjauan sejarah, Masjid Al-Aqsa adalah berkaitan dengan sejarah para Nabi, dan merupakan warisan semua Nabi tanpa kecuali.

Masjid Al-Aqsa merupakan bagian dari akidah umat Islam, karena Masjid Al-Aqsha merupakan kiblat pertama dari dua masjid setelah Masjidil Haram. Masjid Al-Aqsa juga merupakan masjid ketiga paling utama di dunia, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Masjid Al-Aqsa juga menjadi tempat yang sangat dianjurkan Nabi bagi umatnya untuk menziarahinya, selain Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menekankan dalam sabdanya:

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ

Artinya : “Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)”.  (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Karenanya, kunjungan ke Masjid Al-Aqsa itu bukanlah kunjungan biasa, tapi kunjungan perjuangan, sekaligus kunjungan ukhuwwah mengunjungi  saudara-saudara kita yang telah berjuang langsung di medan perjuangan.

Ada perhatian atau tidak dari umat, mereka para murabithun (penjaga-penjaga), tetap saja berjuang. Putra-putra terbaik Palestina terus mengukir nama di barisan para syuhada.

Berkaitan dengan berjaga di jalan Allah, Allah menyatakan di dalam firman-Nya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kalian beruntung.” (QS Ali Imran [3]: 200).

Begitulah, Masjid Al-Aqsa adalah bagian yang berharga dari umat Islam dan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari iman. Dan perjuangan ke arah itu, memang memerlukan kesabaran.

Pada ayat lain Allah menekankan :

۞ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Artinya : “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Baqarah [2]: 177).

Karenanya, menjadi keinginan iman terdalam kita umat Islam, untuk secara berjama’ah membebaskan, melindungi, menjaga serta shalat bersama kaum Muslimin di Masjid Al-Aqsa, di negeri para Nabi, wilayah penuh berkah. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.