Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KH. Abul Hidayat Saerodjie : Empat Makna Islam

Nur Hadis - Ahad, 29 Desember 2019 - 19:56 WIB

Ahad, 29 Desember 2019 - 19:56 WIB

9 Views

Al-Muhajirun, Lampung, MINA – “Ada empat makna Islam,”  demikian  Ustaz Abul Hidayat Saerodjie, Pembina Pondok-Pondok Pesantren Al-Fatah dan juga Pembina Lembaga Bimbingan Ibadah dan Pelaksanaan Ibadah (LBIPI) Jakarta.

Hal tersebut disampaikannya sebagai pemateri pada Taklim Gabungan Markaz II di Masjid An-Nubuwwah, Kompleks Ponpes Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad (29/12).

Menurutnya, makna Islam yang pertama adalah Al-Mulk (Kekuasaan), yang dimaksud bukanlah kekuasaan politik namun kekuasaan seseorang terhadap hawa nafsunya.

“Sebagaimana Hadits Riwayat Tirmidzi yang artinya “Tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga hawa nafsunya tunduk kepada ajaran Allah Subhanahuwata’ala,” ungkapnya.

Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam

Makna kedua, Al-Khuduk, patuh dan tunduk pada aturan-aturan Allah Subhanahuwata’ala dan dengan apa yg telah dicontohkan oleh Rasulullah dan taat pada Ulil Amri (Pemimpin).

Ketiga, Al-Jazaa’u (pembalasan) setiap perbuatan pasti akan ada balasannya, orang yang yakin bahwa akan ada pengaruhnya dalam setiap perbuatan baik maupun buruknya.

“Orang yang beragama pasti akan tahu pengaruhnya mengenai perbuatan baik atau buruk itu, mereka banyak berbuat amal shaleh akan dibalas dengan kebaikan,” katanya.

“Namun apabila mereka mengerjakan keburukan maka keburukan itu akan kembali kepadanya,” lanjutnya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal

Keempat, An-Nidzom (syariat), undang-undang hidup yang mengatur orang beragama, dari bagun tidur hingga tidur lagi, bagaimana mereka beraktifitas.

“Bagaimana suami dengan istri mestinya menjalankan hidup dengan aturan yang Allah tetapkan dan Rasul yang telah mencontohkannya Semua bertindak semata karena Allah,” ujarnya.

Di akhir tausiyahnya, ia menambahkan, apabila ingin selamat, amalkan Islam.

“Apabila melanggar syariat Islam pasti celaka. Islam ini adalah agama yang penuh dengan kedamaian, bagaimana muslim yang lain saling mengucapkan salam sehingga berguguranlah dosa-dosanya, dan terkandung doa di dalam salam itu,” katanya. (L/adz/B01/P1).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya

Mi’raj News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah
MINA Health
Kolom
Kolom