Jakarta, 15 Dzulhijjah 1436/29 September 2015 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Maaruf Amin mengatakan, MUI dan Ulama sangat berperan menjaga ummat dari aqidah yang menyimpang karena banyaknya aliran sesat, kemudian muncul juga aliran di berbagai daerah tugas-tugas MUI
“Karena itu kedepan tugas kita sangat berat dalam menjaga aqidah ummat dari faham-faham atau cara berpikir yang menyimpang seperti yang kita ketahui ada pimikiran yang tidak sesuai dengan prinsip ajaran Islam,” kata Ma’ruf.
Seperti pengaruh paham Liberalisme maupun paham sekulerisme, Liberalisme paham keagamaan ulama dan MUI harus bisa menjaga umat dari pemahaman menyimpang, kata Kyai Ma’ruf saat pelantikan di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa, (29/9).
“Pemikiran yang kita anggap menyimpang, salah satunya adalah dalam transaksi bermuamalat yang tidak sesuai dengan syariah. Maka kita kembangkan ekonomi syariah supaya ummat kembali kepada ekonomi syariah sesuai nilai-nilai ajaran Islam,” kata Ma’ruf dalam sambutannya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menurutnya, akhlak umat kian rusak akibat dari pemikiran yang menyimpang. “Maka kita hadapi serius dari isu-isu baru akan kita perhatikan seperti pernikahan sesama sejenis, minuman keras (Miras) perlu ditanggapi sangat serius,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa umat Islam harus melindungi diri dari konsumsi makanan yang tidak halal untuk memberikan sosialiasi terhadap sertifikasi halal MUI.
Kepemimpinan MUI resmi berganti. Ma’ruf Amin yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua MUI kini resmi menggantikan Din Syamsudin sebagai Ketua.
Hal itu ditandai dengan pelantikan dewan pengurus MUI periode 2015-2020. Dewan pengurus ini ditetapkan dalam Musyawarah Nasional IX yang berlangsung di Surabaya pada 24-27 Agustus 2015 lalu.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Dalam pelantikan ini, sejumlah nama yang cukup dikenal dalam khazanah Islam di Indonesia masuk dalam dewan kepengurusan periode ini. Mereka antara lain Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Didin Hafiduddin, cendekiawan muslim Azyumardi Azra, Ustaz Yusuf Mansur, Ketua Komite Pengawas Haji Indonesia Slamet Effendi Yusuf, hingga novelis terkenal Habiburrahman El Shirazy.(L/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain