Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengatakan, diperlukan pendekatan dakwah tersendiri untuk berdakwah di mancanegara, terutama Barat, yang memiliki budaya berbeda.
“Kami memang membawa program Islam yang rahmatan lil alamin, baik itu program pendidikan, budaya atau program bagaimana berdakwah di negara yang berbeda kultur dan budayanya,” ujar KH Marsudi, saat menerima kunjungan Ulama Amerika Serikat, Sheikh Dr. Mohamad Bashar Arafat di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Kamis (26/1).
Kyai Marsudi mengapresiasi program-program dakwah di AS dan mancanegara yang diprakarsai, Bashar Arafat , melalui Basheer Foundation Seminary, AS.
“Akan banyak program yang bisa dikerjasamakan dengan MUI, bagaimana berdakwah di negara yang berbeda. Demikian juga peluang mahasiswa dan mahasiswi untuk bisa kuliah dan berdakwah di banyak universitas di Amerika Serikat,” lanjutnya.
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini
Bashar Arafat, yang juga Presiden Civilizations Exchange and Cooperation Foundation (CECF) Maryland, AS, hadir bersilaturahim ke MUI, dan diterima antara lain oleh Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud, Wasekjen Habib Ali Bahar, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) Bunyan Saptomo, dan sejumlah pengurus Komisi HLNKI MUI.
Sementara itu, dalam sambutannya, Sheikh Mohamad Bashar Arafat mengaku senang bisa datang ke MUI.
Menurutnya, MUI memiliki peran yang sangat penting bukan hanya di Indonesia melainkan juga di Amerika Serikat dan Eropa.
“MUI adalah organisasi yang menaungi ormas-ormas di Indonesia, MUI juga memiliki peran yang penting tidak hanya di Indonesia tapi juga di Amerika dan Eropa,” katanya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini
Dia menjelaskan, keberadaan program-program yang digagas seperti School Of Religions Diplomacy For Leadership Development And Global Cooperation dan bersamaan pula dengan berbagai program untuk para imam masjid.
Sheikh Bashar Arafat juga mengundang para imam, sarjana, Muslimah, aktivis keislaman, untuk berkunjung ke Amerika Serikat, untuk kerja sama dakwah di komunitas Muslim di Amerika Serikat.
Dia menyebut Indonesia adalah negara yang sangat penting di Asia Tenggara dan di seluruh dunia. Bukan hanya negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, melainkan baginya, Indonesia adalah role model dalam menghargai perbedaan, moderasi, dan juga dalam rahmatan lil ‘alamin. (L/RS2/R1)
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)