Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KH Nasaruddin Umar : Jangan Salahgunakan Kesempurnaan Ciptaan Manusia

Rendi Setiawan - Jumat, 4 November 2016 - 16:25 WIB

Jumat, 4 November 2016 - 16:25 WIB

573 Views

KH Nasaruddin Umar. (Arsip)

Jakarta, 4 Shafar 1438/4 November 2016 (MINA) – Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengatakan, manusia diciptakan oleh Allah lebih sempurna dari ciptaannya yang lain mana pun.

“Dalam Al-Quran, Allah Ta’ala menyebutkan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin di antara ciptaan yang lain. Namun demikian, manusia jangan sampai berbangga diri, tetapi harus tetap menjaga fungsi utama penciptaan manusia dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi,” kata Nasaruddin dalam Khotbah pada Sholat Jumat di Masjid Istiqlal yang diikuti ratusan ribu jamaah yang membludak hingga ke Lapangan Banteng.

Sebagian besar jamaah adalah ummat dari Jakarta dan daerah lain yang akan mengadakan aksi damai menentang penistaan agama dan menuntut penyelesaian masalah secara hukum.

Nasaruddin menyatakan, untuk melengkapi dan memberi panduan kepada manusia, Allah Subahanahu Wa Ta’ala menurunkan Al-Quran. “Al-Quran yang diimani oleh kaum Muslimin, sangatlah penting dalam kehidupan, lebih penting dari kitab ilmiah mana pun, karena sejatinya Al-Quran telah menjadi kitab ilmiah paling ilmiah,” katanya.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Jika kitab paling ilmiah ini dihina, maka sangat wajar kaum Muslimin marah. Biarkan umat Islam menyelesaikan urusannya sendiri, biarkan umat Islam membela kitabnya sendiri sebagaimana jika kitab-kitab selain Al-Quran dihina, biarkan mereka membela kitab mereka sendiri.

“Maka sangat wajar, jika kitab Al-Quran, para ulama dihina, kaum Muslimin kemudian marah kepada meraka yang menghinanya,” ujar dia.

Pemimpin bangsa, harus segera menyelesaikan persoalan ini. Sinergi antara pemimpin, makmum, dan konsep kepemimpinan yang mengatur adalah syarat terwujudnya khairo ummah, umat terbaik. Juga menjadi syarat turunnya rahmat dari Allah, sehingga negeri ini menjadi negeri yang thayyib ‘baldatun thayyibun wa rabbun ghafur. (L/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda