Jakarta, 5 Rabi’ul Akhir 1437/15 Januari 2016 (MINA) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan, teror penembakan dan bom di kawasan ramai Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta merupakan tindakan mengerikan dan keji.
“Mengerikan dan keji,” Atas dasar itu, Said mengajak “Nahdliyin” (warga NU) dan segenap elemen masyarakat lintas golongan dan agama untuk bersatu padu menentang terorisme untuk tumbuh subur di Indonesia.
“Terlebih ada indikasi jika teror Sarinah itu erat kaitannya dengan kelompok bersenjata ISIS yang sedang mengembangkan sayapnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia”. kata Said saat konferensi pers di Gedung PBNU, Kramat, Jakarta, kemarin.
“Mari sama-sama tingkatkan kewaspadaan. Saatnya kita jaga soliditas. Semua harus bersatu jangan terpancing hal merugikan,” kata.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Masyarakat harus lebih mawas diri dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan agama dan jihad untum melancarkan tindakan radikalisme dan terorisme. kata kyai Said.
Segala bentuk teror yang merongrong kebangsaan, kata Said, harus dilawan. Sementara bagi “Nahdliyin” agar tidak gegabah, tetap sigap dan saling berkoordinasi, membangun sinergi bersama aparat penegak hukum untuk menciptakan suasana aman, sejuk dan damai.
“PBNU juga menginstruksikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk membantu TNI/Polri melakukan langkah-langkah pencegahan dan perlindungan pada warga,” kata Said.
Aksi peledakan bom di Jakarta terjadi di sejumlah wilayah antara lain di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Kemudian di Palmerah, Kuningan, dan Cikini juga dikabarkan terjadi ancaman teror serupa. Di Sarinah, selain terjadi peledakan bom juga terjadi baku tembak antara polisi dan kelompok bersenjata yang dilakukan oleh sniper di atas gedung di perempatan Sarinah. (T/P002/R05)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain