Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KH Sholahudin Masruri: Pesantren Adalah Benteng Karakter dan Kearifan Lokal Bangsa

Zaenal Muttaqin Editor : Widi Kusnadi - Senin, 27 Oktober 2025 - 17:14 WIB

Senin, 27 Oktober 2025 - 17:14 WIB

22 Views

KH Sholahudin Masruri, ketua PCNU Brebes yang juga Ketua MUI Kabupaten Brebes (Foto: Zaenal/MINA)

Brebes, MINA – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, KH Sholahudin Masruri menegaskan, pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter (character building) yang berakar kuat pada kearifan lokal dan keteladanan para kiai.

Pernyataan itu disampaikan KH Sholahudin dalam Halaqah Pesantren Ramah Anak, yang menjadi bagian dari rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional PCNU Kabupaten Brebes, di Aula Islamic Center Brebes, Senin (27/10).

“Pesantren adalah tempat pendidikan karakter yang telah diwariskan oleh para ulama dan kiai dengan kearifan lokal yang tinggi. Maka penting bagi kita semua, terutama MWC NU, untuk terus mensosialisasikan pesan bahwa pesantren adalah rumah pembentukan akhlak dan nilai kemanusiaan,” tegas KH Sholahudin yang juga ketua MUI Brebes ini.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk wali santri dan tokoh masyarakat, untuk terus memperkuat kepercayaan terhadap pesantren sebagai lembaga yang tidak hanya mencetak generasi berilmu, tetapi juga berakhlakul karimah.

Baca Juga: UI Gelar Seminar Internasional “Megathrust Solutions” Bahas Strategi Antisipasi Risiko Bencana

“Jangan sampai isu atau stigma negatif menutupi hakikat pesantren yang sesungguhnya. Di pesantren, santri justru dibimbing untuk menjadi manusia berakhlak, berdisiplin, dan saling menghormati satu sama lain,” tambahnya.

Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma SE MM, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Caridah, menyampaikan bahwa Pemkab Brebes berkomitmen menjadikan pesantren sebagai tempat yang aman, nyaman, dan ramah bagi anak-anak santri.

“Di pesantren, karakter mereka ditempa, akhlak dibina, dan cita-cita diarahkan menuju masa depan gemilang. Sudah sepatutnya kita melindungi para santri,” ucap Bupati Paramitha.

Menurutnya, halaqah tersebut menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah daerah dan NU dalam memperkuat sistem perlindungan anak di lingkungan pesantren. Pemkab Brebes mendukung penuh setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan keagamaan, termasuk penerapan prinsip pesantren ramah anak.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Suhu Stabil di Kisaran 24–29 Derajat Celsius

“Pesantren yang ramah anak akan melahirkan generasi santri yang cerdas spiritual, intelektual, dan sosial, serta memiliki kasih sayang terhadap sesama,” tegasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bukhori Tanjung, KH Hudalloh Karim, yang menjadi narasumber halaqah, menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga bertujuan menepis isu-isu miring tentang dunia pesantren.

“Kita ingin menegaskan bahwa pesantren adalah tempat pendidikan karakter. Kalau di luar ada yang menilai ada bullying di pesantren, itu tidak benar. Justru di pesantren anak-anak dididik untuk menghormati dan saling mengasihi,” jelasnya.

Hudalloh berharap hasil halaqah bisa diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat, agar semangat kebersamaan dan saling menghormati semakin tumbuh kuat.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, DLH: Kombinasi Hujan dan Penegakan Aturan Emisi

“Mudah-mudahan keterikatannya semakin bagus dan persatuan ini bisa mewarnai pembangunan di Indonesia, khususnya di Brebes,” pungkasnya. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Pasca Ledakan, SMAN 72 Jakarta Terapkan Pembelajaran Daring dan Pendampingan Psikososial

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Health
Indonesia