Jakarta, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Sodikun meminta masyarakat tidak terpancing dengan berbagai pernyataan kontroversial pendeta Saifudin Ibrahim mengenai Islam.
“Pernyataan yang bersangkutan (Saifudin) itu memecah belah bangsa dan meresahkan masyarakat,” kata Kyai Sodikun kepada pers di Jakarta, Rabu (30/3).
Kyai Sodikun menyatakan, pernyataan yang ngawur diucapkan Syaifudin bukanlah cermin dari orang yang menyandang status sebagai tokoh agama. Perlu diteliti apakah benar Syaifudin itu pendeta?
Untuk itu, Kyai Sodikun meminta masyarakat agar tidak terpancing dengan ucapan dari Syaifudin. “Biarkan saja, toh sekarang dia kan sedang diburu oleh polisi dan sedang mencari tempat mengungsi,” ujarnya.
Kyai Sodikun yang juga Ketua Majelis Syar’i Syarikat Islam itu mendesak aparat kepolisian segera membawa pulang Syaifudin ke Indonesia diperiksa kejiwaannya dan menerima hukuman.
Pernyataan tersebut untuk mengomentari sosok pendeta Saifudin Ibrahim kembali membuat heboh. Setelah viral karena meminta 300 ayat Al-Quran dihapus, kini dia malah menghina Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hal tersebut diketahui potongan video pernyataannya yang viral di media sosial. Potongan video itu berasal dari unggahan akun YouTube Saifuddin Ibrahim.
“Majelis ulama? Yah, itu kumpulan manusia-manusia konslet mentalitas yang dipanasi, yang dipengaruhi oleh 300 ayat (Al-Qur’an) itu,” kata Saifudin dalam video yang viral
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Dia kemudian menyebut MUI hanya diisi orang yang berdosa. “Sehingga dia menjadi manusia yang berdosa, manusia yang terkutuk hidupnya,” kata Saifudin.
Syaifudin kini tengah diburu polisi. Bareskrim Polri telah menerima sejumlah laporan dari masyarakat atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Saifudin Ibrahim.
Kasus ini bahkan sudah ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Dalam upaya pengejaran terhadap Saifudin, Polri sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi hingga FBI. (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio