Bengal Barat, India, 26 Muharram 1437/8 November 2015 (MINA) – Seorang gadis di daerah pedalaman di India terlahir dengan kondisi cacat genetik sehingga sampai usianya yang menginjak 21 tahun ia tidak memiliki struktur wajah sempurna, bahkan nyaris tidak ada.
Khadijah Khatoon lahir dengan kondisi keluarga yang miskin di Kolkata, Bengal Barat, India Timur, dengan kedua orang tuanya yang beragama Muslim.
Tetapi meskipun cacat menghancurkan dirinya, Khadijah tetap merasa bahagia. “Saya tercipta dengan cara seperti ini dan saya menerimanya dengan baik,” katanya sebagaimana dikutip The Daily Mail dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Khadijah memiliki kelainan neurofibromatosis, nama umum untuk beberapa kondisi genetik yang menyebabkan tumor tumbuh di sepanjang saraf, sehingga menghancurkan struktur wajahnya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Saya melakukan hal-hal yang saya bisa. Jika saya harus tercipta seperti ini, maka saya akan menjalaninya. Saya hanya hidup seperti saya adanya,” tambahnya.
Saat kecil, ayah dan ibu Khadijah, Rashid Mulla (60) dan Aminah Bibi (50), menyadari ada sesuatu yang salah ketika Khadijah tidak membuka matanya pada usia dua bulan.
“Dia lahir dengan kelopak mata sangat tebal dan tampak berbeda untuk anak-anak seusianya, tapi kami tidak berpikir apa-apa sampai dia tidak bisa membuka matanya dengan benar,” kata Aminah.
“Ketika kami membawanya ke rumah sakit ia dirawat selama enam bulan dan mereka melakukan banyak tes, tapi dokter akhirnya mengatakan kepada kami tidak ada yang bisa mereka lakukan,” paparnya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Kondisi Khadijah memburuk saat ia beranjak dewasa dan ada bagian kulit luar yang terus tumbuh di luar kendali.
Khadijah tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah dan semua hal yang dipelajarinya dia dapatkan dari dua saudara laki-lakinya, Rutpaul (28) dan Muzzafar (25) serta tiga saudara perempuan yang sekarang sudah menikah dan meninggalkan rumah.
Khadijah berkata, “Saya tidak punya teman sejati tapi saya punya keluarga saya. Keluarga adalah satu-satunya teman saya dan saya mencintai mereka dengan tak terhingga. Orang tua saya adalah dunia saya dan saya tidak berbicara dengan orang asing.”
Tapi Khadijah masih mengharapkan perhatian pemerintahnya untuk ujian hidup yang ia hadapi.(T/R04/R02)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)