Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khaled Meshaal: Israel Ingin Balas Dendam Atas Kekalahannya

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 20 Maret 2025 - 23:48 WIB

Kamis, 20 Maret 2025 - 23:48 WIB

36 Views

Khaled Meshaal. (Foto: MEMO)

Doha, MINA – Kepala Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di luar negeri, Khaled Meshaal, mengatakan Israel ingin membalas dendam atas kekalahannya dalam perang sejak 7 Oktober 2023 hingga kini dengan menyerang kembali Gaza, di tengah jeda gencatan senjata.

Meshaal mengatakan pada pertemuan “Koalisi Global untuk Yerusalem dan Palestina”, pada Kamis (20/3) yang membahas perkembangan terkini, menyusul dimulainya kembali kampanye genosida yang dilancarkan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Jalur Gaza sejak dini hari Selasa (18/3). Quds Press melaporkan.

Pertemuan yang dihadiri sekitar 400 orang dari seluruh dunia melalui Zoom tersebut difokuskan pada kemajuan negosiasi gencatan senjata Qatar di Gaza, motif di balik perang baru di Jalur Gaza, dan dampak perang terhadap stabilitas kawasan.

Dalam pidatonya, Meshaal menekankan bahwa pendudukan Israel berupaya memulai kembali perang dan menghentikan negosiasi, untuk memulihkan reputasinya dan membalas dendam atas apa yang terjadi pada 7 Oktober, bukan untuk mencapai hasil baru terkait pertukaran tahanan.

Baca Juga: 1.200 Tentara Cadangan Israel Desak Hentikan Agresi Militer di Gaza

Dia menyebutkan bahwa aksi itu adalah bagian dari agenda Zionis secara keseluruhan dan upaya Amerika Serikat untuk memastikan supremasi pendudukan.

Meshaal menjelaskan bahwa pendudukan Israel menargetkan sejumlah kader dan pemimpin Hamas, beserta keluarga, anak-anak, dan wanita mereka.

Pendudukan tersebut juga menargetkan rumah-rumah para pemimpin yang tidak hadir di rumah, yang menyebabkan kematian seluruh keluarga dari beberapa pemimpin.

Meshaal menjelaskan bahwa “kegagalan pendudukan Israel untuk memulai negosiasi fase kedua gencatan senjata pada hari ke-16 fase pertama menunjukkan niatnya untuk hanya berfokus pada pemulihan tahanan tanpa menghentikan perang, dan mengubah Gaza menjadi zona tak bernyawa.

Baca Juga: Warga Israel Rusak Fasilitas UNRWA Saat Pawai “Hari Yerusalem”

Dia juga menekankan bahwa ancaman perang baru di Jalur Gaza tidak akan berhenti di perbatasan Jalur Gaza. Namun akan meluas hingga mencakup semua negara di kawasan tersebut, termasuk Yordania, Lebanon, Suriah, Mesir, Irak, Yaman, Jazirah Arab, Iran, dan Turki.

Khaled Meshaal menyerukan pentingnya melanjutkan gerakan rakyat yang diikuti jutaan orang untuk mengekspresikan kemarahan bangsa atas apa yang terjadi di Gaza.

Ia juga menyerukan penyediaan segala bentuk dukungan finansial, baik resmi maupun rakyat, untuk memperkuat keteguhan hati rakyat Jalur Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemukim Israel Blokir Bantuan ke Gaza di Tengah Bencana Kelaparan

Rekomendasi untuk Anda