Gaza, MINA – Mantan Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal menyatakan, hasil pemungutan suara majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Al-Quds (Yerusalem), sebagai “tamparan keras dari masyarakat dunia internasional” terhadap Trump dan AS.
Meshaal memberikan pernyataan di Mauritania, saat mengikuti ah konferensi yang diselenggarakan oleh Partai Reformasi dan Pembangunan Nasional.
“Pemungutan suara di Majelis Umum PBB,” kata pejabat Hamas, “membuktikan pengucilan AS.” seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dikutip MINA, Ahad (24/12).
Dia menuduh AS “bangga” dan “rasa superioritas” saat berhadapan dengan masyarakat internasional. “Trump memiliki pola pikir koboi,” tambahnya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sementara itu, sikap Arab dan dunia Islam mengenai status Al-Quds, Meshaal mengungkapkan harapannya pemungutan suara PBB akan mendorong AS untuk membalikkan keputusannya yang mengakui kota suci tersebut sebagai ibu kota Israel.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Reformasi dan Reformasi Nasional, Sulieman al-Imarni, keputusan Presiden AS adalah kesempatan untuk membangkitkan kembali semangat perjuangan umat Islam.
Wakil Ketua Parlemen Tunisia, Abdel-Fattah Moro, yang memimpin Partai Ennahda, menyarankan agar keputusan PBB mengenai Al-Quds menyatakan penolakan dunia terhadap keputusan “yang keliru” dari Presiden AS yang “paling berbahaya”. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah