Gaza, MINA – Kepala Biro Politik Hamas di luar negeri Khaled Mishaal, mengatakan Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, telah menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel (IOF) dapat dikalahkan, dan menekankan bahwa ‘ini adalah awal dari (pekerjaan) berakhir’.
Pernyataan Mishaal tersebut disampaikan Ahad (19/11) malam dalam pidatonya pada acara solidaritas di Maroko, yang diselenggarakan oleh Gerakan Unifikasi dan Reformasi dengan tema: “Banjir Al-Aqsa dan Tugas Kemenangan,” Palinfo melaporkan.
“7 Oktober membawa kita kembali ke kenyataan, setelah ilusi menguasai banyak orang ketika mereka menghindari tanggung jawab mereka. Kita telah kembali ke esensi konflik dan semangat perjuangan Palestina, yang sengaja atau tidak sengaja dilupakan oleh para tiran dunia Barat dan bahkan sebagian orang Arab dan Muslim,” kata Mishaal.
“Para pahlawan Brigade al-Qassam dan Pasukan Elit telah membawa kita kembali pada kenyataan bahwa kita menghadapi pendudukan yang tidak adil, pemukiman ilegal dan agresi, dan bahwa Israel adalah entitas perampas tanpa legitimasi. Mereka juga membawa kita kembali tanggung jawab kami terhadap pendudukan Yerusalem yang hampir sepenuhnya berada di bawah kendali politik dan militer Israel,” tambahnya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Ia mengatakan, Selama 44 hari Brigade al-Qassam telah menampilkan gambaran besar perlawanan dan jihad sejati dalam membela tanah yang diduduki, Yerusalem, tempat-tempat suci, dan hak-hak rakyat atas tanah mereka. Mereka telah berupaya untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel dan memulangkan pengungsi Palestina ke seluruh dunia.
“IOF mengatakan bahwa perang ini adalah perang kemerdekaan yang kedua, dan kami memberi tahu mereka: otoritas kolonial Anda telah berakhir, dan perang ini hanyalah awal dari akhir Anda,” katanya.
“1.000 pejuang Brigade al-Qassam mengalahkan Pasukan Gaza milik tentara Israel dan membuktikan bahwa pendudukan Israel dapat dikalahkan melalui jalur jihad dan perlawanan, bukan dengan memohon, mengemis, negosiasi, atau kelemahan,” lanjutnya.
“Perlawanan kami didasarkan pada hak yang melekat dan visi politik yang mendalam. Syukur kepada Allah SWT, IOF belum mampu, setelah 44 hari, mematahkan perlawanan heroik kami,” katanya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mishaal mengutuk normalisasi dengan Israel dan mengecam negara-negara Arab serta Muslim karena menjaga hubungan normal dengan Israel, sementara Israel tanpa ampun membunuh rakyat Palestina dan melakukan kejahatan perang tanpa moral dan kemanusiaan.
Ia menekankan bahwa “bersimpati terhadap Gaza dan mengungkapkan kesedihan dan kepedihan saja tidaklah cukup. Sekaranglah waktunya untuk bertugas mendukung saudara-saudara Anda di Palestina pada umumnya dan di Gaza pada khususnya.”
Selain itu, ia mengatakan tugas saat ini adalah mencapai kemenangan dan mendukung Gaza, menyerukan seluruh masyarakat Arab dan Muslim untuk mengambil bagian dalam pertempuran tersebut. (T/Mil/R7/P1)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Mi’raj News Agency (MINA)