Doha, 23 Dzulhijjah 1435/17 Oktober, 2014 (MINA) – Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misy’al, di Doha Qatar pada hari Kamis mendesak kepada seluruh warga Palestina, untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsha dari serbuan pemukim ekstrimis Yahudi dan pasukan pendudukan Israel yang terus meningkat.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters, Khalid Misy’al mengatakan, rakyat Palestina, Dunia Arab dan ummat Islam tidak akan tinggal diam atas apa yang terjadi di Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha yang diduduki oleh Israel, demikian Alray Media Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Jumat.
Dia menegaskan, rakyat Palestina berkomitmen melakukan perlawanan untuk membela diri dan hak-haknya dalam menghadapi tindakan agresi pendudukan Israel.
Misy’al menambahkan, pemerintah pendudukan Israel memanfaatkan kondisi itu untuk melaksanakan rencananya dan mengambil alih Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Perlu diketahui, penodaan oleh pemukim ekstrimis Yahudi dan tentara pendudukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha terus meningkatkan akhir-akhir ini. Mereka bebas masuk komplek masjid setiap hari, sementara peraturan ketat diberlakukan bagi warga Muslim yang akan menunaikan ibadah shalat di Masjid Al-Aqsha.
Dalam pengumuman di Radio Israel menyatakan bahwa pemerintah Israel hanya membolehkan pria berumur 50 tahun ke atas dan kaum perempuan untuk menunaikan ibadah shalat Zuhur dan shalat lima waktu lainnya di Masjid Al-Aqsha.
Pihak keamanan Israel beralasan bahwa badan intelijennya menerima informasi akan ada kerusuhan di Masjid, setelah terjadinya bentrokan keamanan di sejumlah tempat di Kota Al-Quds pada Selasa (13/10) malam.
Menurut penuturan saksi mata mengatakan, sejak Rabu dini hari, Israel telah mengerahkan seluruh kekuatan kepolisian di sekitar Masjid Al-Aqsha dan Kota Al-Quds.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Tercatat sejak Rabu dini hari, aparat keamanan Israel telah melarang pemuda di bawah 50 tahun untuk menunaikan ibadah shalat Subuh berjamaah di Masjid, yang disusul dengan penyerbuan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi pada Rabu pagi, seperti diberitakan Sky News Arab. (T/R11/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan