Gaza, 27 Dzulqadah 1435/22 September 2014 (MINA) – Khalid Misyal, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Hamas menolak dengan tegas memasukkan poin pelucutan senjata perlawanan pada setiap agenda perundingan dengan penjajah Israel.
“Kami tidak akan pernah menerima poin pelucutan senjata dimasukkan kedalam setiap agenda pembicaraan, dan kami juga tidak menerima perbedaan diantara kelompok perlawanan karena yang harusnya dilucuti adalah penjajah Israel,” tegas Misyal pada perayaan kemenangan Gaza, di depan persatuan ulama muslimin seluruh dunia, di Doha, Ahad (21/9) malam.
Dia menambahkan, delegasi palestina akan terus menindaklanjuti hak-hak rakyat palestina terutama pembangunan pelabuhan dan bandara.
Misyal menekankan bahwa perang Ashf Al Ma’kul mendekatkan jarak kemenangan menuju terbebasnya Palestina, dan mencatatkan bahwa pengembangan senjata merupakan sebuah pedoman terhadap persiapan perlawanan untuk menghadapi peperangan di Gaza.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Dia juga menegaskan, bersatunya para mujahidin dalam medan pertempuran, bersatunya para negosiator di medan perpolitikan, dan umat Islam yang selalu berada di sisi Palestina dengan doa dan dukungan itu merupakan tanda bahwa rakyat Palestina tidak berjuang sendiri.
Menyinggung tentang rekonsiliasi nasional, Misyal mengatakan, bahwa Hamas berkomitmen untuk melaksanakan semua poin kesepakatan rekonsiliasi, dan menegaskan rekonsliasi berarti mengimplementasikan secara penuh semua poin-poin kesepakatan dan pergerakannya tidak menerima penundaanya.
“Tidak boleh ada pihak lain yang dapat megintimidasi rekonsiliasi, dan dedikasikan rekonsiliasi ini untuk kepentingan umum bukan kepentingan kelompok,” ujar Misyal.
Misyal juga menegaskan bahwa delegasi yang akan berangkat ke Kairo telah bersatu dan mendukung usulan Hamas untuk persatuan dan rekonsiliasi.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dia juga menolak setiap pertengkaran internal di media, dan mencatat bahwa gerakannya tidak akan menanggapi hal tersebut karena ada hal yang lebih besar dari pada hanya sekedar saling menyalahkan.
“Rekonstruksi Gaza, penampungan tunawisma, memberikan bantuan, membangun kembali jaringan listrik dan air merupakan prioritas Hamas daripada hanya memperdebatkan setiap perbedaan” ujar Misyal. (L/K01/R11)
Mi’raj Islamiuc News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya