Jakarta, 10 Dzulhijjah 1435/4 Oktober 2014 (MINA) – Masyarakat Muslim tidak boleh lupa akan dua tujuan utama pada tiap perayaan hari qurban Idul Adha, kata salah satu khatib shalat hari raya di bilangan Jakarta.
Ia mengatakan tujuan utama Idul Adha adalah sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai tujuan hidup hanya dengan menjalankan perintah Allah dengan ikhlas, di mana kedua hal ini tertuang dalam kisah Nabi Ibrahim yang melahirkan perayaan hari raya kedua umat Islam ini.
“Kita tidak boleh lupa dengan dua tujuan ini, jangan merasa sudah banyak sedekah qurban atau mengatakan ‘qurban saya sudah numpuk di akhirat,'” kata Suhur usai mengimami shalat Idul Adha di lapangan parkir STIE Muhammadiyah, Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu.
Ia menambahkan, “Kita sebagai manusia adalah makhluk temulia yang diberi akal dan ilmu untuk berfikir dengan membedakan halal dan haram dan diberi ilmu dengan mengamalkan ilmu itu secara benar untuk kemaslahatan hidup manusia.”
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Ilmu yang telah Allah berikan sebagai sarana mendekatkan diri dengan mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” tegas Dosen Universitas Muhammadiyah, Jakarta.
Ia juga mengatakan, hewan qurban sebagai sarana untuk berbagi dengan orang lain dan sebagai penghambaan kepada Allah.
Sebelumnya PP Muhammadiyah berdasarkan hasil hisab, menetapkan 1 Dzulhijjah 1435 Hijriyah jatuh pada Kamis 25 September 2014, Hari Arafah (wukuf) dan puasa Arafah dapat dilakukan pada Jumat 3 Oktober dan Idul Adha (10 Dzulhijjah) jatuh pada Sabtu 4 Oktober.
Ketetapan itu tertulis dalam Maklumat no 02/MLM/I.O/E/2014 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1435 H yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin pada 8 Mei 2014.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui sidang isbat 24 September lalu menetapkan Idul Adha 2014 (10 Dzulhijah) jatuh pada Ahad, 5 Oktober. (L/P005/P007/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)