Wellington, MINA – Imam Gamal Fouda, Khatib Jumat, 22 Maret, di Masjid Al-Noor Christchurch, Selandia Baru, mengatakan dalam khutbahnya, dunia akan melihat keindahan Islam.
“Dunia akan melihat keindahan Islam, dan keindahan persatuan kita,” ujarnya, seperti disebutkan media lokal Stuff.
Jatuhnya 50 korban wafat dalam peristiwa penembakan di dua masjid pada Jumat lalu, , Fouda berkata “mereka bukan hanya syuhada Islam, tapi mereka adalah pahlawan bangsa ini, Selandia Baru”.
“Dengan semua corak keragaman kita adalah bukti kemanusiaan kita. Kita ada di sini dalam ratusan dan ribuan kita, disatukan untuk satu tujuan, dam kebencian itu akan dibatalkan,” ujarnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Fouda menambahkan, “Banyak terima kasih atas solidaritas Anda, terima kasih untuk bunga Anda, terima kasih atas cinta dan kasih sayang Anda.”
“Kepada Perdana menteri kami, terima kasih. Terima kasih atas kepemimpinan Anda, ini telah menjadi pelajaran bagi para pemimpin dunia. Terima kasih telah menyatu dengan kami. Terima kasih kepada pemerintah Selandia Baru dan semua orang luar biasa yang telah menunjukkan kepada kami bahwa kita penting dan tidak dilupakan,” lanjutnya.
Dia juga berterima kasih kepada paramedis garis depan yang “mempertaruhkan nyawanya”, mereka yang menyediakan mobil mereka untuk membawa yang terluka ke rumah sakit, mereka yang menyediakan makanan dan tetangga yang membuka pintu mereka.
“Terima kasih, Selandia Baru telah menunjukkan kepada dunia apa artinya mencintai dan peduli. Kami telah menunjukkan Selandia Baru tidak bisa dipatahkan,” katanya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ia menambahkan, “Islamofobia itu nyata adanya. Kami menyerukan kepada pemerintah di seluruh dunia, termasuk Selandia Baru, untuk mengakhiri pidato kebencian dan politik ketakutan.”
Semenara itu, ribuan warga hadir berkumpul di lapangan Hagley Park di seberang Masjid Al-Noor, menunjukkan solidaritas atas korban serangan teroris terburuk di Selandia Baru.
Mereka pun dengan tenang mendengarkan materi khutbah yang disiarkan speaker masjid.
Azan Jumat pun atas arahan Perdana Menteri, berkumandang di stasiun radio dan tv nasional.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Warga perempuan berbondng-bondong ikut menghadiri aksi solidaritas itu dengan mengenakan busana Muslimah, kerudung atau jilbab.
Polisi bersenjata tersebar di antara orang-orang, berbincang-bincang dengan mereka yang telah berkumpul, dan menyambut dengan baik.
Orang-orang tampak berbondong-bondong berjalan menuju taman, dengan membawa bunga sebagai tanda penghormatan. Tampak lainnya, seorang seniman memetik gitar, bernyanyi dengan lembut.
Para pengunjung menulis pesan cinta dan tandangan dukungan dalam sejumlah poster penuh warna yang digelar di tanah.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Tampak hadir, Perdana Menteri Jacinda Ardern, tokoh masyarakat, dan sekitar 30 pejabat asing yang diundang oleh komunitas Muslim ke acara tersebut. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia