Malang, MINA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, perlunya menguatkan bersama-sama kapasitas dan integritas di antara relawan, serta perkuat desa-desa tangguh yang ada di Jawa Timur dalam menangani beragam bencana.
Hal itu dikatakan Khofifah saat memberi pengarahan kepada 3.500 peserta Gelar Kesiapsiagaan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada 26 April lalu di Lapangan Rampal, Malang, Jawa Timur pada Selasa (30/4).
“Untuk penguatan kampung-kampung siaga bencana dengan mengedepankan upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana sekaligus kesiapsiagaan, kita harus memiliki spesifikasi keterampilan yang sesuai dengan karakteristik bencana di wilayah Jawa Timur, seperti angin puting beliung, kebakaran hutan, mapun banjir,” katanya.
Selain berbicara mengenai kesiapsiagaan, Khofifah mengingatkan kepada peserta untuk peduli alam dan lingkungan.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Ia mengajak seluruh warga bangsa, terutama warga Jawa Timur, bagaimana rasa cinta kepada alam salah satunya adalah wujudkan dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai.
“Waktu yang lalu kita juga mendengar ada jerapah yang meninggal di kebun binatang Surabaya yang setelah itu, dibedah, ditemukan juga banyak plastik di dalam perut. Saya ingin menyampaikan kepada kita semua, hari ini cinta kita kepada alam akan kita tunjukkan dengan komitmen kita untuk menghentikan menggunakan plastik sekali pakai,” katanya.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu juga mengajak para ibu di Jawa Timur untuk lebih bijak dalam penggunaan plastik, seperti saat berbelanja di pasar. Khofifah mengimbau untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
Pada akhir arahan, Khofifah berpesan kepada seluruh peserta latihan untuk membangun tekad dan komitmen dalam kesiapsiagaan menghadapi ancaman bahaya di wilayahnya. (L/R06/RI-1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)