London, MINA – Para khotib di seluruh Inggris menggunakan khotbah Jumat. (22/2) untuk membantu upaya menghilangkan informasi yang salah tentang penggunaan vaksin virus corona,
Qari Asim, Ketua Dewan Penasihat Nasional Masjid dan Imam (MINAB) yang memimpin kampanye secara terbuka meyakinkan umatnya bahwa suntikan vaksin itu sesuai dengan ajaran Islam.
“Kami yakin bahwa dua vaksin yang telah digunakan di Inggris, Oxford Astra-Zeneca dan Pfizer, diperbolehkan dari perspektif Islam,” katanya, demikian dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (23/1).
Selain itu, Imran Kauser dari British Islamic Medical Association mengatakan, para imam juga berupaya menghilangkan ketakutan yang tidak berdasar.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Diantara sekitar 2,8 juta Muslim Inggris ada yang menganggap bahwa vaksin mengandung gelatin babi atau alkohol, yang dilarang oleh Islam.
“Dan kemudian ada mitos lain yang beredar di masyarakat, seperti klaim bahwa virus corona menyebar melalui vaksin, juga dapat menyebabkan kemandulan atau secara fundamental mengubah DNA anda,” terangnya.
“Tentu saja saya ingin menunjukkan bahwa semua ini salah, tidak ada kebenaran di dalamnya,” tegasnya.
Inggris Raya, negara yang paling terpukul di Eropa oleh virus corona setelah mengkonfirmasi hampir 95.000 kasus kematian, mengandalkan upaya vaksinasi terbesarnya untuk mengakhiri penguncian wilayah dan pembatasan berulang kali.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Namun, laporan dari komite ilmiah menunjukkan ketidakpercayaan yang lebih kuat terhadap vaksin di antara etnis minoritas daripada penduduk Inggris lainnya. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina