Khutbah Arafah di Masjid Namirah : Berpegang Teguh Pada Persatuan dan Hindari Perselisihan

Arafah, MINA – Anggota Dewan Ulama Senior Saudi Sheikh Youssef bin Muhammad bin Saeed dalam , di Masjid Namirah, Arafah, Selasa (27/6) menyerukan umat untuk berpegang teguh pada persatuan dan menghindari perselisihan.

Sheikh Youssef  menagaskan, syariah Islam melarang umat Islam mengikuti rumor dan disinformasi yang bertujuan memecah belah mereka. Saudi Gazette melaporkan.

“Kita sebagai orang-orang beriman agar mewaspadai kampanye jahat dalam segala bentuk dan manifestasinya, yang bertujuan untuk memecah belah barisan kaum Muslimin, dan ingin menghasut satu kelompok Muslimin melawan kelompok Muslimin lainnya,” ujarnya, menyitir Surat Ali Imran 103 dan 104.

Dia juga menegaskan, perbedaan bahasa, warna kulit, dan etnis tidak menjadi alasan untuk terjerumus ke dalam perselisihan dan perpecahan.

Namun justru untuk saling bersaudara, imbuhnya, mengutip Surat Al-Hujurat ayat 10.

“Itu adalah tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini, untuk menjalin persatuan, cinta, keharmonisan di tengah berbagai keniscayaan perbedaan,” lanjutnya di hadapan jutaan jamaah haji yang menyimak Khutbah Arafah di Masjid Namirah, hingga di halamannya, dan di jalan-jalan raya sekitarnya.

Baca Juga:  Fakta Kebusukan Protokol Zionis Israel

“Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan kita untuk bersatu, saling menolong dan saling bekerja sama, serta melarang kita dari perselisihan dan konflik,” lanjutnya.

“Begitulah, ketika persatuan kaum Muslimin itu rusak, permusuhan pribadi muncul untuk saling bertentangan, hanya akan mengakibatkan pertikaian, dan tak sedikit hingga menimbulkan pertumpahan darah,” ujar Sheikh Youssef .

“Sesungguhnya agama tauhid ini adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku,” ujarnya mengutip Surat Al-Anbiya ayat 92.

“Tangan Allah bersama al-Jama’ah, kesatuan umat Islam, sementara syaitan bersama mereka yang memisahkan diri dari Jamaa’h,” ujarnya menekankan, mengutip hadits Nabi.

Ia juga menenekankan, perlunya terus dijalin persatuan dan persaudaraan kaum Muslimin mulai dari tingkat individu, keluarga, masyarakat luas, hingga ke tingkat bangsa dan global.

Baca Juga:  MUI Depok Luncurkan Buku Islam Wasathiyyah

“Dari sudut pandang ini, Islam telah menerapkan tindakan pencegahan yang tepat dan strategi pertahanan yang kuat untuk menghentikan pengaruh niat destruktif dan tindakan sabotase yang bertujuan untuk memecah belah masyarakat,” ujarnya.

Dia mengingatkan pada saat perselisihan, untuk kembali kepada  Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan menerapkan akhlak yang baik, berinteraksi satu sama lain dengan keteladanan, dan menunjukkan kasih sayang satu sama lain. Islam telah menekankan pentingnya memperkuat ikatan sosial, kekeluargaan, dan spiritual.

Islam sangat menjunjung tinggi ikatan kekeluargaan, memperjelas hak pasangan suami istri, kewajiban terhadap orang tua dan anak, menunjukkan kebaikan kepada saudara, tetangga, dan orang yang membutuhkan, katanya.

Menekankan pentingnya untuk bersatu, Sheikh Youssef bin Muhammad bin Saeed mengingatkan jamaah haji pesan Khutbah Hari Arafah yang disampikan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Baca Juga:  Al-Qassam Serang Pasukan Israel di Gaza dan Perbatasan Lebanon

Dia mengutip Hadits Nabi, “Wahai manusia!

Sesungguhnya Tuhanmu itu Esa. Ayahmu (Adam) adalah satu. Tidak ada orang Arab yang lebih unggul atas orang non-Arab, begitu pula orang non-Arab tidak memiliki keunggulan atas orang Arab. Demikian pula, tidak ada orang kulit putih yang lebih unggul dari orang kulit hitam, juga tidak ada orang kulit hitam yang lebih unggul dari orang kulit putih, kecuali dengan takwa. Saya telah menyampaikan pesan ini.

Wahai manusia, sesungguhnya darah kalian dan harta kalian haram atas kalian hingga kalian bertemu Tuhan kalian (hari Kiamat) seperti keharaman hari kalian ini, di bulan kalian ini, di negeri kalian ini”.

Wahai manusia, Sesungguhnya orang-orang iman adalah bersaudara, dan tidak halal bagi seseorang harta saudaranya kecuali disertai ridhanya diri”. (T/RS2//P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.