Bekasi, MINA – Shalat Idul Adha di Masjid Silaturahim Cibubur, Bekasi pada Rabu (28/6) dihadiri ribuan jamaah dari lingkungan sekitar.
Imam dan Khatib shalat Idul Adha adalah Ustaz Hamzah Alatas.
Ust Hamzah Alatas menerangkan makna ibadah haji dan Qurban, nilai-nilai yang bisa diambil dan pesan yang disampaikan dalam kedua ibadah tersebut.
Seruan haji pertama dikumandangkan oleh Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Seruan itu lantas diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj ayat 27 dan hari ini kita menyaksikan lebih dari dua juta manusia menunaikan ibadah haji di Baitul Haram.
Baca Juga: TNI Kembali Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan untuk Myanmar
Bagi kaum Muslimin yang tidak menunaikan haji, diperintahkan kepada mereka untuk melaksanakan ibadah menyembelih qurban. Seruan itu termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Kautsar ayat 1-3.
Dalam surah Al-Katsar diterangkan bahwa Allah Ta’ala telah memberikan nikmat yang banyak kepada Nabi Muhammad dan kaumnya. Maka sebagai bentuk syukur itu, mereka diperintahkan untuk melaksanakan shalat dan berqurban.
Jika dihubungkan dengan ayat dan surah lainnya (Ad-Dhuha, Al-Insyirah dan Al-Fiil) makan nikmat yang diterima Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasalam sangatlah besar. Ketika Nabi Muhammad dalam keadaan bingung atas keadaan kaumnya, Allah memberi petunjuk. Allah mendapati Nabi dalam keadaan susah, maka Allah memberi kecukupan kepadanya.
Sementara dalam surah Al-Insyirah, ketika Nabi mendapatkan tantangan dan gangguan yang berat dalam berdakwah, maka Allah meringankan bebannya. Dan Allah tegaskan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Baca Juga: Hingga H+1 Idul Fitri, 1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta
Bahkan ketika Rasulullah lahir, Allah juga menyelamatkan daerah Makkah dari serangan pasukan Gajah. Itu juga merupakan nikmat agung yang diberikan kepada beliau Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam.
Al-Kautsar juga bermakna keturunan yang banyak. Azbabun Nuzul (sebab turunnya) ayat tersebut adalah karena ejekan kaum Musyrikin kepada Nabi Muhammad bahwa keturunannya terputus dan tidak bisa melanjutkan risalah dan perjuangannya. Maka ayat tersebut menjelaskan, mereka yang membenci Nabi Muhammad adalah yang terputus keturunan dan perjuangannya.
Al-Kautsar juga bermakna telaga yang nanti akan diberikan kepada Nabi Muhammad dan kaumnya. Siapa saja yang meminum air dari telaga tersebut, maka mereka tidak akan merasakan haus selama-lamanya.
Dalam surah Al-Kautsar juga menegaskan, umat Islam harus memiliki hubungan baik dengan Allah Sang Pencipta dan hubungan baik dengan sesama manusia. Kedua hal itu tercermin dalam perintah shalat dan qurban yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha.
Baca Juga: Kendaraan Arus Balik Menuju Jakarta Dapat Diskon Tarif Toll, Catat Tanggalnya
Ust Hamzah Alatas menegaskan, seluruh rangkaian ibadah hendaknya didasari dengan keikhlasan, berharap hanya mendapat ridha dan ampunan Allah, bukan karena yang lain. (L/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jasamarga Perpanjang “Contraflow” Tol Cikampek dari KM 47 sampai KM 70